
Ramai-ramai Tebus Emas di Pegadaian Jelang Lebaran
Christine Novita Nababan, CNN Indonesia | Jumat, 23/06/2017 10:45 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pegadaian (Persero) kebanjiran nasabah yang melunasi pembiayaan mereka dengan menebus barang gadaian jelang puncak perayaan lebaran. Padahal, sebelum memasuki bulan ramadan, banyak nasabah menggadaikan barang mereka, baik emas maupun non-emas.
“Karakteristik nasabah Pegadaian itu setiap jelang puasa biasanya terjadi peningkatan pembiayaan. Nah, sampai di awal puasa masih relatif tinggi permintaannya, tapi jelang lebaran itu yang tinggi justru pelunasannya,” imbuh Manajer Komunikasi Perusahaan Pegadaian Basuki Tri Andayani, mengutip ANTARA, Kamis (22/6).
Ia mengatakan, umumnya kegiatan pelunasan barang yang digadaikan itu melonjak pada lima atau tiga hari sebelum lebaran.
Maklum, para nasabah telah mendapatkan pendapatan dari kegiatan produktif mereka, seperti hasil penjualan dari usaha yang kemudian digunakan untuk menebus barang yang digadaikan.
"Menjelang akhir puasa orang pikirannya sudah mudik. Jadi, uang pendapatan sudah masuk, sedangkan penggunaan uang itu untuk kembali diputar di bisnis yang sama berkurang. Sehingga, perhiasan yang digadaikan sebelum puasa untuk modal kerja diambil jelang lebaran," katanya.
Selain itu, biasanya barang yang digadaikan dalam bentuk emas perhiasan yang kebanyakan akan dipakai untuk keperluan aksesoris saat bersilahturahmi merayakan lebaran.
Apalagi, nasabah seperti pegawai negeri sipil (PNS) dan karyawan juga menerima tunjangan hari raya menjelang lebaran. Sehingga, sebagian tunjangan itu digunakan untuk menebus barang yang digadaikan.
Adapun, mayoritas barang yang ditebus adalah perhiasan emas dengan persentase sebanyak 96 persen dari total barang yang ditebus. Sisanya merupakan barang-barang non-emas.
Sebaliknya, Basuki melanjutkan, setelah lebaran, masyarakat kembali berbondong-bondong menggadaikan barang mereka. Salah satu tujuannya untuk memperoleh modal dalam rangka memulai bisnis setelah lebaran.
"Jadi, secara historis setelah lebaran di minggu pertama, minggu kedua, minggu ketiga ada kenaikan. Apalagi, kan besok (usai lebaran) itu jelang tahun ajaran baru, masuk Juli, Agustus itu masuk ajaran baru, di mana masyarakat memerlukan dana untuk biaya pendidikan, uang seragam uang pangkal, uang pendaftaran macam-macam," tutur dia.
Tentu, sambung dia, dana yang dimiliki para nasabah pasti akan berkurang sehingga pada saat akan melanjutkan bisnis, mereka kembali membutuhkan pendanaan. Untuk itu, mereka akan kembali menggadaikan barang milik mereka.
“Karakteristik nasabah Pegadaian itu setiap jelang puasa biasanya terjadi peningkatan pembiayaan. Nah, sampai di awal puasa masih relatif tinggi permintaannya, tapi jelang lebaran itu yang tinggi justru pelunasannya,” imbuh Manajer Komunikasi Perusahaan Pegadaian Basuki Tri Andayani, mengutip ANTARA, Kamis (22/6).
Ia mengatakan, umumnya kegiatan pelunasan barang yang digadaikan itu melonjak pada lima atau tiga hari sebelum lebaran.
Maklum, para nasabah telah mendapatkan pendapatan dari kegiatan produktif mereka, seperti hasil penjualan dari usaha yang kemudian digunakan untuk menebus barang yang digadaikan.
Selain itu, biasanya barang yang digadaikan dalam bentuk emas perhiasan yang kebanyakan akan dipakai untuk keperluan aksesoris saat bersilahturahmi merayakan lebaran.
Apalagi, nasabah seperti pegawai negeri sipil (PNS) dan karyawan juga menerima tunjangan hari raya menjelang lebaran. Sehingga, sebagian tunjangan itu digunakan untuk menebus barang yang digadaikan.
Adapun, mayoritas barang yang ditebus adalah perhiasan emas dengan persentase sebanyak 96 persen dari total barang yang ditebus. Sisanya merupakan barang-barang non-emas.
"Jadi, secara historis setelah lebaran di minggu pertama, minggu kedua, minggu ketiga ada kenaikan. Apalagi, kan besok (usai lebaran) itu jelang tahun ajaran baru, masuk Juli, Agustus itu masuk ajaran baru, di mana masyarakat memerlukan dana untuk biaya pendidikan, uang seragam uang pangkal, uang pendaftaran macam-macam," tutur dia.
Tentu, sambung dia, dana yang dimiliki para nasabah pasti akan berkurang sehingga pada saat akan melanjutkan bisnis, mereka kembali membutuhkan pendanaan. Untuk itu, mereka akan kembali menggadaikan barang milik mereka.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
LIHAT SEMUA
EKOPEDIA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

Sandiaga Resmi Berkantor di Bali, Sayonara Jakarta
Ekonomi • 1 jam yang lalu
Indomie Racikan Nunuk Nuraini Terjual Rp15 T pada Kuartal III
Ekonomi 1 jam yang lalu
Tabungan di Bawah Rp200 Juta Turun 'Kemakan' Corona
Ekonomi 1 jam yang lalu