Bumi Resources Kantongi Izin Rights Issue dan OWK

CNN Indonesia
Jumat, 23 Jun 2017 19:43 WIB
Rights issue dilakukan guna merestrukturisasi utang dari beberapa kreditur, seperti China Investment Corporation (CIC), UBS, Axis Bank, dan Castleford.
Rights issue dilakukan guna merestrukturisasi utang dari beberapa kreditur, seperti China Investment Corporation (CIC), UBS, Axis Bank, dan Castleford. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bumi Resources Tbk resmi mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue), serta obligasi wajib konversi (OWK).

"OJK telah mengkonfirmasi tanggal efektif 22 Juni 2017 untuk rights issue BUMI dan OWK," kata Direktur dan Sekretaris Perusahaan Dileep Srivastava, Jumat (23/6).

Sekadar informasi, sebelumnya izin dari OJK sempat tidak sesuai target. Sejatinya, perusahaan menargetkan mendapatkan izin efektif pada 26 Mei 2017. Namun, karena ada dokumen yang perlu ditambah, perusahaan berharap, izin dapat diberikan satu minggu setelah target awal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sayang, lagi-lagi hal itu tidak terwujud. Dileep menjelaskan, dokumen terakhir yang disampaikan ke OJK berupa surat pernyataan jaminan dari wali amanat bank lokal sebagai syarat dari regulator untuk menerbitkan rights issue dan OWK.

Setelah penyampaian surat tersebut, tidak lama kemudian OJK memberikan izin efektif kepada Bumi Resources, tepat sebelum libur lebaran.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Nurhaida mengungkapkan, perseroan tidak memerlukan informasi tambahan terkait surat yang diberikan oleh perusahaan pada 21 Juni 2017 yang berisi penyampaian tambahan informasi dan dokumen BUMI untuk menerbitkan rights issue.

"Setelah dilakukan penelaahan lebih lanjut, dan pernyataan pendaftaran tersebut menjadi efektif," jelas Nurhaida dalam keterangan resmi.

Sekadar mengingatkan, aksi korporasi ini dilakukan guna merestrukturisasi utang yang dimiliki perusahaan dari beberapa kreditur, seperti China Investment Corporation (CIC), UBS, Axis Bank, dan Castleford.

Rights issue yang diterbitkan sendiri mencapai Rp35 triliun atau sekitar US$2,6 miliar bernilai Rp926 per saham. Sementara, harga pelaksaaan OWK sebesar Rp1 per unit.

Sebagai informasi, jumlah saham yang diterbitkan untuk kebutuhan restrukturisasi utang mencapai 28,75 miliar saham. Dengan demikian, total saham setelah penerbitan tersebut akan menjadi 65,38 miliar.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER