Pemerintah Kerek Proyeksi Inflasi 2017 Jadi 4,3 Persen

CNN Indonesia
Kamis, 06 Jul 2017 19:14 WIB
Revisi proyeksi ini dilakukan pemerintah usai melihat laju inflasi selama enam bulan pertama di tahun ini.
Revisi proyeksi ini dilakukan pemerintah usai melihat laju inflasi selama enam bulan pertama di tahun ini. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah mengubah target laju inflasi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (R-APBNP) 2017 sebesar 4,3 persen dari sebelumnya sebesar 4,0 persen dalam APBN 2017.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin mengatakan, pengubahan proyeksi ini dilakukan pemerintah usai melihat laju inflasi selama enam bulan pertama di tahun ini.

Laju inflasi terbilang tinggi lantaran terkerek penyesuaian komponen tingkat harga yang diatur oleh pemerintah (administered price) melalui kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) untuk pelanggan listrik berkapasitas 900 volt ampere (VA).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami lihat ada tekanan pada administered price bahwa inflasi akan cenderung naik," ucap Darmin saat menyampaikan R-APBN 2017 dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (Banggar DPR), Kamis (6/7).

Padahal, di satu sisi, pemerintah telah berupaya untuk menekan laju inflasi dari sisi komponen gejolak harga pangan (volatile foods) agar mampu menetralisir laju inflasi secara keseluruhan. Bahkan, pengendalian volatile foods kian kencang dilakukan jelang bulan ramadan hingga puncak lebaran di penghujung Juni lalu.

Namun, rupanya, laju inflasi sampai akhir Juni lalu masih meroket. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Juni kemarin, inflasi secara bulanan (month-to-month/mtm) sebesar 0,69 persen, inflasi secara tahun kalender (year-to-date/ytd) sebesar 2,38 persen, dan inflasi secara tahunan (year-on-year/yoy) sebesar 4,37 persen.

Pemerintah Kerek Proyeksi Inflasi Jadi 4,3 Persen(CNN Indonesia/Astari Kusumawardhani)
Alhasil, merujuk pada data sementara, laju inflasi hingga saat ini secara tahunan telah melewati target pemerintah sebesar 4,0 persen, sehingga pemerintah memutuskan untuk lebih realistis mengubah target inflasi dalam R-APBNP 2017 menjadi 4,3 persen.

"Semoga tidak (lebih tinggi dari target inflasi), walaupun tekanannya harus diakui," kata Darmin.

Namun, sekalipun telah mengubah target laju inflasi, Darmin mengatakan bahwa pemerintah akan terus mengupayakan agar inflasi dapat diseret lebih rendah lagi dari capaian saat ini.

Adapun caranya tak jauh berbeda dengan apa yang sudah dilakukan, yaitu menjaga kestabilan harga dan pasokan pangan agar volatile foods tak melonjak hingga akhir tahun.

Di sisi lain, dari sisi administered price, pemerintah telah berkomitmen untuk menahan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan gas elpiji tiga kilogram (kg) sampai September mendatang serta menahan kenaikan tarif listrik sampai Desember 2017.

Bersamaan dengan penahanan kenaikan sejumlah komponen di sektor energi tersebut, pemerintah harus menanggung konsekuensi penambahan anggaran subsidi sektor energi mencapai Rp25,8 triliun pada R-APBN 2017, yaitu menjadi Rp103,1 triliun dari sebelumnya Rp77,3 triliun di APBN 2017.

Secara rinci dalam R-APBN 2017, subsidi listrik meningkat Rp7 triliun menjadi Rp52 triliun, subsidi BBM meningkat Rp300 miliar menjadi Rp10,6 triliun, dan subsidi elpiji meningkat Rp18,5 triliun menjadi Rp40,5 triliun.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER