Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak fluktuatif berpeluang melemah pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (7/7). Hal ini seiring minimnya sentimen positif.
Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto memaparkan, laju IHSG juga semakin diperburuk dengan langkah pelaku pasar yang diprediksi cenderung menahan diri karena menunggu rilis laporan keuangan kuartal II 2017.
"IHSG diperkirakan bergerak dengan
support di 5.810 dan
resistance 5.870," ungkap David dalam risetnya, Jumat (7/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, sentimen negatif dari global berasal dari kondisi geopolitik di Korea Peninsula dan pelemahan pasar saham global tadi malam. Lihat saja, Dow Jones turun 0,74 persen, S&P500 melemah 0,94 persen, dan Nasdaq terkoreksi 1 persen.
Di sisi lain, analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menilai, penguatan IHSG yang terjadi pada perdagangan kemarin setelah mengalami koreksi dua hari berturut-turut dapat dimanfaatkan oleh pelaku pasar untuk masuk kembali.
"Laju IHSG yang kembali mencoba menguat (meski belum naik signifikan dan tidak didukung oleh volume beli) dapat membuka peluang kenaikan lebih lanjut," ungkap Reza dalam risetnya.
Namun begitu, Reza mengingatkan agar pelaku pasar tetap melakukan antisipasi terhadap berbagai sentimen yang ada. Menurutnya, IHSG akan bergerak dalam rentang
support 5.804-5.827 dan
resistance 5.862-5.874.
Sekadar informasi, IHSG berhasil bangkit
(rebound) pada perdagangan kemarin. Terpantau, IHSG ditutup menguat 24,52 poin (0,42 persen) ke level 5.849 setelah bergerak di antara 5.817-5.852.
Sayang, nilai tukar rupiah ditutup melemah 27 poin (0,2 persen) di Rp13.392 per dolar AS, setelah bergerak di kisaran Rp13.359-Rp13.398.