Pemerintah Rayu 52 Perusahaan Tawarkan Blok Migas

CNN Indonesia
Jumat, 07 Jul 2017 15:26 WIB
Sebanyak 52 perusahaan yang diundang memiliki skala usaha kelas kakap, baik dari sisi kapitalisasi pasar maupun produksinya.
Sebanyak 52 perusahaan yang diundang memiliki skala usaha kelas kakap, baik dari sisi kapitalisasi pasar maupun produksinya. (ANTARA FOTO/Idhad Zakaria).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (EDM) mengundang 52 perusahaan migas mengikuti jamuan makan pagi (breakfast meeting) di Gedung Kementerian ESDM, pagi ini, Jumat (7/7).

Pertemuan itu tidak lain untuk merayu perusahaan migas agar mau mengikuti lelang 15 Wilayah Kerja (WK) yang dibuka tahun ini. Sebanyak 52 perusahaan yang diundang memiliki skala usaha kelas kakap, baik dari sisi kapitalisasi pasar maupun produksinya.

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengungkapkan, perusahaan ini diundang karena dianggap bonafide, namun tidak pernah mengikuti lelang blok migas. "Dikatakan perusahaan besar lantaran memang secara produksi dan kapitalisasi pasarnya besar," ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun enggan merinci daftar nama-nama perusahaan yang diundang, ia memastikan, kelompok perusahaan multinasional minyak yang kerap disebut Seven Sisters turut diundang. Adapun, Seven Sisters ini terdiri dari British Petroleum, Chevron, ExxonMobil, dan Royal Dutch Shell.

Menurutnya, sistem jemput bola ini pertama kali dilakukan oleh Kementerian ESDM demi menarik investasi migas. Karena, selama ini, lelang blok migas memang banyak peminat. Hanya saja, lelang ini tidak menghasilkan pemenang satu pun.

Asal tahu saja, di dalam lelang migas tahun sebelumnya, pemerintah tidak melakukan pendekatan langsung ke perusahaan-perusahaan migas. "Ini kami ibaratkan, tidak kenal maka tidak sayang. Makanya, kami coba approach (dekati) yang berbeda untuk lelang kali ini," tutur dia.

Selain menawarkan blok migas, pemerintah mengaku, mendapatkan masukan berharga mengenai hal-hal yang bisa membuat bisnis migas menjadi atraktif. Sebagian besar perwakilan perusahaan yang hadir bertanya dari sisi teknikal dan komersial lapangan-lapangan migas yang dilelang.

"Kalau secara teknikal, saya bilang silahkan mereka ambil data yang diperlukan. Kalau dari sisi komersial, kami mendengar, apa kira-kira aturan yang menghambat," terang Arcandra.

Sebagai informasi, pemerintah melelang 15 Wilayah Kerja (WK) migas yang diresmikan pada helatan Indonesian Petroleum Association (IPA Convex) Mei lalu. Adapun, 15 blok itu terdiri dari 10 WK konvensional dan lima WK non-konvensional.

Sebanyak 10 WK konvensional itu terdiri dari dari Andaman I, Andaman II, South Tuna, Merak-Lampung, Pekawai, West Yamdena, Kasuri III, Tongkol, East Tanimbar; dan Mamberamo. Sementara itu, lima WK non-konvensional Jambi I, Jambi II, West Air Komering, Bungamas, dan Raja.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER