Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan, pemangkasan anggaran sebesar Rp461,1 miliar sesuai Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2017 tidak akan menyentuh program-program penting.
Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, penghematan anggaran sedianya hanya akan dialokasikan bagi belanja barang dan belanja modal Kementerian. Adapun penghematan belanja akan dilakukan melalui efisiensi selisih Harga Perkiraan Sementara (HPS) untuk pengadaan barang dan jasa di Direktorat Jenderal Migas dan Badan Geologi dengan besaran Rp122,6 miliar.
Kemudian, efisiensi belanja barang sebesar Rp111,3 miliar yang terbagi di delapan unit kerja di bawah Kementerian ESDM dan pengadaan tangki timbun Bahan Bakar Minyak (BBM) senilai Rp227,2 miliar yang sedianya akan dibangun dengan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Alih-alih dibatalkan, pemerintah akhirnya memutuskan bahwa pengadaan tangki ditugaskan kepada badan usaha,
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan demikian, pemangkasan anggaran ini hanya akan penghematan saja. Sehingga, ini tidak akan mempengaruhi jumlah program dan kualitas anggaran," ungkap Jonan di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senin (10/7).
Lebih lanjut, ia menitikberatkan pada dua efisiensi anggaran, yaitu pembangunan tangki BBM oleh badan usaha dan juga pengurangan tim ahli di masing-masing Direktorat Jenderal.
Menurutnya, pembangunan tangki lebih baik diserahkan ke PT Pertamina (Persero) saja karena Kementerian ESDM tak bisa mengelola tangki secara profesional. Sementara itu, pengurangan tim ahli bisa menghemat anggaran belanja cukup signifikan.
Jonan beralasan, sebelumnya satu Direktorat Jenderal bisa memiliki 80 hingga 100 anggota tim ahli. Namun, setelah adanya pengurangan anggaran ini, ia berharap satu Direktorat Jenderal hanya punya enam orang anggota tim ahli saja.
"Ini penghematan. Belanja jasa seperti jasa konsultan kalau tidak perlu ya tidak usah dikenakan. Apalagi untuk tim ahli, 80 hingga 100 orang itu kan ibaratnya tim angin. Saya tidak izinkan ada tim isinya angin lagi," tambahnya.
Dengan penghematan itu, maka pagu anggaran Kementerian ESDM di APBN-P 2017 menjadi Rp6,56 triliun dari sebelumnya Rp7,02 triliun di dalam APBN. Berkurangnya anggaran juga diharapkan bisa membantu penyerapan hingga akhir tahun mendatang.
Menurut data Kementerian ESDM, saat ini realisasi penyerapan anggaran tercatat Rp1,56 triliun atau 22,2 persen dari target APBN 2017. "Adapun penyerapan anggaran per 10 Juli ini 22,2 persen dari target, dan ini sesuai in line dengan anggaran. Mohon tidak perlu khawatir kalau penyerapannya masih rendah," pungkasnya.