Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menunggu evaluasi dari satu-satunya pemenang lelang Wilayah Kerja (WK) yang dihelat di tahun lalu, Azipac Ltd atas tender blok Oti. Evaluasi yang dimaksud adalah perhitungan pengelolaan blok migas dari rencananya berbentuk kontrak bagi hasil produksi
(Production Sharing Contract/PSC) Cost Recovery menjadi
PSC Gross Split.Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM Tunggal mengatakan, evaluasi dilakukan karena menurut Peraturan Menteri ESDM Nomor 8 Tahun 2017, seluruh kontrak baru harus berbentuk
PSC Gross Split. Sementara itu,
PSC Cost Recovery masih digunakan di dalam syarat dan ketentuan
(Terms & Condition/T&C) pengelolaan WK migas di lelang tahun lalu.
"Kami memberikan waktu untuk evaluasi bagi mereka (Azipac Ltd). Kami harap secepatnya, karena kami sudah sampaikan ke mereka tepat setelah mereka menang lelang," kata Tunggal ditemui di Kementerian ESDM, Selasa (11/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia melanjutkan, pemerintah setidaknya sudah menunggu kurang lebih tiga bulan untuk hitung-hitungan evaluasi dari Azipac. Ia menduga, lamanya evaluasi ini disebabkan karena perusahaan masih membicarakan perubahan dari
PSC Cost Recovery menjadi
Gross Split dengan anggota konsorsium.
Di samping itu, pergerakan harga minyak yang masih rendah diduga membuat perhitungan keekonomian mereka lebih lama. "Mungkin tolong diberikan waktu karena harga minyak masih rendah," jelasnya.
Jika Azipac menolak menggunakan
PSC Gross Split, pemerintah siap melelang ulang WK tersebut. Namun, ia masih belum tahu apakah blok Oti akan kembali dilelang pada putaran kedua bulan Oktober nanti.
Adapun menurutnya, pemerintah berencana untuk melelang WK migas yang belum laku tahun lalu di lelang putaran kedua mendatang. Namun, jumlah WK yang akan dilelang masih belum diketahui.
"Kami akan serahkan tim untuk evaluasi ulang WK itu. Tentu saja tidak semua WK yang tidak laku kemarin kami lelang ulang semua," ungkapnya.
Di tahun lalu, Kementerian ESDM telah melelang 14 WK konvensional yang diluncurkan pada helatan IPA Convex. Lelang ini terdiri dari tujuh WK yang dilelang secara terbuka dan tujuh WK yang ditawarkan secara langsung.
Ketujuh WK yang dilelang secara penunjukkan langsung terdiri dari Bukit Barat, Batu Gajah Dua, Kasongan, Ampuh, Ebuny, Onin, dan West Kaimana. Sementara itu, WK yang tengah dilelang secara terbuka terdiri dari Kasuri II, Munakarra Mamuju, South Coastal Plain Pekanbaru, Suremana I, South East Mandar, Oti, dan North Aguni.