Bank Mantap Lempar Obligasi Rp2 Triliun

CNN Indonesia
Rabu, 12 Jul 2017 11:44 WIB
Sebetulnya, perusahaan menargetkan pendanaan nonkonvensional sebesar Rp2, 4 triliun tahun ini. Namun, Rp350 miliar sudah dipenuhi dari penerbitan MTN.
Sebetulnya, perusahaan menargetkan pendanaan nonkonvensional sebesar Rp2, 4 triliun tahun ini. Namun, Rp350 miliar sudah dipenuhi dari penerbitan MTN. (CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Mandiri Taspen Pos resmi mencatatkan penerbitan obligasi senilai Rp2 triliun di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Selasa (12/7). Obligasi ini mendapatkan peringkat AA (idn) dari Fitch Rating dan terbagi atas dua seri.

Seri A yang memiliki nilai emisi Rp 1,5 triliun dengan tingkat bunga tetap 8,5 persen per tahun dengan jangka waktu 3 tahun. Kemudian, Seri B yang memiliki nilai emisi Rp 500 miliar dengan tingkat bunga tetap 8,75 persen dan jangka waktu 5 tahun.

Adapun, perusahaan penjamin emisi obligasi yang ditunjuk, antara lain Mandiri Sekuritas, BCA Sekuritas, Danareksa Sekuritas, dan Bahana Sekuritas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Utama Bank Mantap Josephus K Triprakoso mengungkapkan, perusahaan menargetkan pendanaan nonkonvensional sebesar Rp2, 4 triliun tahun ini. Sekitar Rp350 miliar sudah dipenuhi dari penerbitan surat utang jangka menengah, Medium Term Note (MTN).

Rencananya, raihan dana dari obligasi tersebut akan digunakan untuk ekspansi kredit. Pada kuartal II 2017, ekspansi kredit mencapai Rp3,6 triliun dari target Rp8 triliun hingga akhir tahun. Capaian itu sekitar 3 kali lipat dari periode yang sama tahun lalu.

Sementara, outstanding perusahaan tumbuh 174,4 persen (year on year/yoy) menjadi Rp 7,54 triliun dari Rp 2,74 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Diperkirakan, pada akhir tahun nanti, outstanding bisa mencapai Rp9, 6 triliun.

"Pencapaian itu tak lepas dari komitmen perseroan dalam mendukung pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan pensiunan PNS serta TNI/Polri yang bertujuan memperkuat kemandirian nasional dan meningkatkan daya saing," kata pria yang akrab disapa Jos ini di BEI, Rabu (12/7).

Per akhir Juni 2017, perusahaan anak PT Bank Mandiri Tbk dan PT Taspen (Persero) ini menyalurkan kredit UMKM sebesar Rp 5,6 triliun atau tumbuh 211,5 persen yang disalurkan untuk pembiayaan kredit retail Rp 1,11 triliun dan kredit mikro Rp 1,19 triliun.

Secara segmentasi, lanjut Jos, perseroan terus meningkatkan penyaluran kredit ke seluruh bisnis dengan pertumbuhan tertinggi pada segmen pensiunan mencapai 552,1 persen menjadi Rp 5,22 triliun pada akhir Juni 2017.

Pencapaian penyaluran kredit itu menopang pertumbuhan aset perseroan yang tercatat sebesar Rp 9,79 triliun atau tumbuh 136,39 persen.

"Saat ini, aset kami hampir Rp10 triliun. Dengan terbitnya obligasi ini aset kami bisa meningkat menjadi Rp12 triliun," terang dia.

Selain itu, peningkatan penyaluran kredit dan akuisisi nasabah pensiunan dan UMKM mampu mencetak laba sebesar Rp 67,51 miliar pada akhir Juni 2017 atau naik 178 persen.

Peningkatan laba tersebut juga didorong dari efisiensi operasional yang telah dilakukan sehingga rasio atas pendapatan (CER) dapat ditekan menjadi 65,90 persen dibulan Juni 2017 atau turun sebesar minus 7,23 persen dari tahun lalu, yakni 73,12 persen.

Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), perusahaan mencatat pertumbuhan sebesar 137,57 persen dari Rp 3,36 triliun pada Juni 2016 menjadi Rp 7,98 triliun.

Pencapaian tersebut ditopang oleh peningkatan deposito sebesar Rp 2,79 triliun menjadi Rp 6,77 triliun atau tumbuh 142,37 persen dan dana murah (giro dan tabungan) yang mencapai Rp 1,21 triliun atau naik 113,91 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Rencana Rights Issue

Guna menunjang ekspansi perusahaan, selain menerbitkan obligasi, perusahaan juga berniat menerbitkan saham baru (right issue). Rights issue dilakukan tanpa mengubah porsi kepemilikan induk sebesar Rp350 miliar. Rencananya, rights issue akan dilakukan sebelum kuartal III 2017 berakhir.

"Tahun lalu, kami juga sudah rights issue sekitar Rp400 miliar," imbuh Jos.

Saat ini, Bank Mandiri menguasai 59 persen kepemilikan saham perusahaan, sedangkan Taspen menguasai 40 persen, dan sisanya saham minoritas.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER