Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyebutkan total anak usaha BUMN yang siap melakukan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) hingga saat ini baru berjumlah empat perusahaan.
Staf Khusus Menteri BUMN Devi Suradji mengungkapkan, terdapat dua emiten konstruksi BUMN yang menyatakan siap untuk mengantarkan anak usahanya melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Keduanya terdiri dari anak usaha PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Masing-masing induk usaha ini akan mengantarkan satu anak usaha mereka 'go public' tahun ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk PTPP anak usaha yang IPO PT PP Presisi. Sedangkan, Wijaya Karya mengantar PT Wika Gedung," ucap Devi kepada CNNIndonesia.com, Jumat (14/7).
Emiten lainnya yang mengaku sudah siap, yakni PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) yang akan mengantar PT Jasa Armada Indonesia dan anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, yakni PT PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia.
Kementerian BUMN sendiri telah menyiapkan atau menargetkan sembilan anak BUMN untuk IPO di sepanjang tahun ini. Adapun, target dana yang dihimpun sebesar Rp19 triliun - Rp21 triliun.
Kementerian BUMN tidak menurunkan target anak usaha yang akan IPO tahun ini, meski baru empat anak BUMN yang menyatakan kesiapannya. "Belum mengubah apapun, masih ada yang di pipeline ya," terang dia.
Sebelumnya, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengatakan, rencana IPO anak BUMN disebutnya masih dalam pipeline yang lalu atau tidak ada perubahan. Dari semua yang menyatakan minat, GMF paling dapat memastikan.
"Kami masih pegang itu, tetapi Presiden Joko Widodo (Jokowi) minta kalau bisa lebih banyak," kata Tito.
Wijaya Karya sempat mengklaim niatnya untuk mengantar anak usahanya, yaitu Wika Realty dan Wika Gedung, untuk terdaftar di papan bursa menjadi perusahaan terbuka.
Direktur Utama Wijaya Karya Bintang Perbowo mengungkapkan, salah satu perusahaan tersebut akan melakukan IPO pada semester I 2017 dan satunya pada semester II 2017 dengan jumlah saham yang dilepas ke publik sebesar 30 persen-35 persen.
Direktur Utama Wika Gedung Novel Arsyad menyatakan, kemungkinan besar perusahaan akan melakukan IPO pada September atau Oktober tahun ini.