Jakarta, CNN Indonesia -- Pekan lalu,
CNNIndonesia.com mengajak Anda berkenalan dengan produk investasi reksa dana. Kali ini, kami ingin memberikan panduan bagi masyarakat awam yang ingin memiliki reksa dana untuk pertama kalinya.
Seperti dibahas pada minggu lalu, reksa dana adalah kumpulan dana yang dikelola oleh manajer investasi dengan portofolio seperti saham, obligasi atau instrumen keuangan lainnya. Sama seperti ketika Anda menempatkan uang pada perbankan, seseorang yang membeli produk reksa dana juga akan memiliki rekening efek.
Direktur PT Mega Aset Manajemen Manuel Manahan Maleaki mengungkapkan, membuka rekening efek reksa dana sangat mudah dilakukan. Pertama, mencari informasi seputar agen penjual produk yang paling nyaman bagi investor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain membeli langsung pada perusahaan manajer investasi, Anda dapat membeli reksa dana melalui agen penjual yaitu bank, perusahaan sekuritas maupun secara online yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Kalau langsung datang ke manajer investasi mungkin Anda harus datang ke kantor tetapi kalau ke agen penjual mungkin bisa lebih mudah dijangkau," tutur Manuel.
Kedua, baca prospektus atau informasi seputar investasi reksa dana di agen penjual. Informasi ini biasanya seputar jenis produk reksa dana yang ditawarkan, manajer investasi yang menjadi mitra, bank kustodian, dan tata cara pembelian dan penjualan kembali produk reksa dana.
Ketiga, pilih produk reksa dana yang paling sesuai dengan profil risiko Anda. Manuel memapaparkan ada tiga jenis reksa dana yaitu produk reksa dana konvensional, produk reksa dana terstruktur, dan produk reksa dana etika.
Produk reksa dana konvensional antara lain reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, dan reksa dana campuran.
 Ilustrasi aktivitas transaksi saham. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Kemudian reksa dana terstruktur, misalnya reksa dana terproteksi, reksa dana dengan penjaminan, dan reksa dana indeks. Sementara, reksa dana etika misalnya reksa dana berbasis syariah dan reksa dana berbasis tanggung jawab sosial.
Keempat, mengisi formulir pembukaan rekening efek untuk mengetahui profil dan preferensi risiko nasabah. Beberapa dokumen yang diperlukan antara lain Kartu Tanda Penduduk (KTP), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan materai.
Transaksi beli maupun jual reksa dana tidak dilakukan secara tunai. Dengan demikian, nasabah harus mencantumkan nomor rekening bank yang akan digunakan untuk bertransaksi.
Setelah formulir diproses, investor akan mendapat satu nomor identitas investor (
Single Investor Identification/SID). Nomor ini menjadi identitas investor setiap kali melakukan transaksi pembelian atau penjualan reksa dana.
Manuel mengingatkan, masing-masing produk memiliki kelebihan dan kelemahan, karenanya baik calon investor dan agen penjual harus saling berkomunikasi.
Berdasarkan formulir yang diisi oleh calon investor, agen penjual maupun manajer investasi bisa menyarankan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi risiko investor.
Manuel mencontohkan, bagi seseorang yang kurang menyukai risiko dan ingin menaruh uangnya jangka pendek, reksa dana pasar uang mungkin pilihan yang tepat. Namun, bagi seseorang yang ingin menempatkan uangnya jangka panjang dengan imbal hasil maksimal, produk reksa dana pasar uang tak lagi sesuai.
"Jadi seperti
match-making kencan, memasangkan produk apa yang cocok dengan profil seseorang,"ujarnya.
Kelima, transfer dana atas nama pemilik rekening efek ke rekening bank kustodian yang ditunjuk untuk diolah oleh manajer investasi.
Besaran dana minimal di beberapa aset manajemen, kata Manuel, saat ini biasanya mencapai Rp100 ribu. Kendati demikian, saat ini ada agen penjual reksa dana berbasis online, yang menawarkan produk reksa dana dengan investasi minimal Rp10 ribu.
Besar kecilnya investasi, lanjut Manuel, kembali lagi tergantung pada tujuan investasi investor. Setelah melakukan transfer dana, investor bisa mengisi formulir pembelian reksa dana di agen penjual.
Sebagai bukti bahwa Anda sudah membeli reksa dana, Anda akan mendapatkan surat konfirmasi kepemilikan dari bank kustodian reksa dana yang dibeli. Surat ini berisi nominal reksa dana yang dibeli oleh investor.
 Ilustrasi pergerakan bursa saham. (CNN Indonesia/Hesti Rika) |
Pantau Pergerakan DanaSecara terpisah, Head of Corporate and Public Communication PT Mega Capital Sekuritas Louna Marleine Tutu menambahkan, investor bisa memantau perkembangan dana yang dikelola oleh manajer investasi melalui indeks Nilai Aktiva Bersih (NAB) per unit produk reksa dana terkait.
"Informasi NAB per unit reksa dana biasanya ada pada media cetak, bagian keuangan, dan juga bisa diakses secara
online," ujar Louna.
Sebagai ilustrasi, investor A membeli reksa dana XYZ sebesar Rp10 juta. Pada hari pembelian, NAB reksa dana XYZ tercatat Rp1000 per unit. Artinya, pada waktu pertama kali membeli, investor A membeli 10.000 unit reksa dana XYZ (Rp10 juta / Rp1.000).
Esok harinya, NAB reksa dana XYZ naik menjadi Rp1.500 per unit. Dengan demikian, nilai investasi A meningkat menjadi Rp15 juta (Rp1500 x 10.000).
Setiap bulan, investor juga akan menerima laporan akun dari bank kustodian yang berisi perkembangan investasi reksa dana yang dimiliki.
Lalu, bagaimana cara menjual atau mencairkan reksa dana?
Jika ingin mencairkan reksa dana, investor bisa menghubungi agen penjual dengan mengisi formulir penjualan. Perlu diingat, bank kustodian hanya akan mentransfer pencairan dana ke rekening bank yang terdaftar pada rekening efek investor.
Berbeda dengan tabungan yang bisa diambil kapan saja, lanjut Louna, proses pencairan reksa dana memerlukan waktu dua hari. Proses bisa lebih cepat jika investor memiliki rekening bank terdaftar yang sama dengan bank kustodian reksa dana yang dijual.