Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat total investasi baik melalui Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di tanah air pada kuartal kedua tahun ini mencapai Rp170,7 triliun. Dengan demikian, total investasi yang ditanamkan di tanah air pada paruh kedua tahun ini mencapai Rp336,7 triliun atau 49,6 persen dari target sepanjang tahun ini sebesar Rp678,8 triliun.
Deputi Pengendalian dan Pelaksanaan BKPM Azhar Lubis menjelaskan realisasi investasi pada kuartal kedua tersebut terdiri dari realisasi PMDN yang naik 16,9 persen menjadi Rp61 triliun dan realisais PMA yang naik 10,6 persen menjadi Rp109,9 triliun.
"Kalau dilihat (angka realisasi investasi kuartal II naik 12,7 persen dibanding periode yang sama tahun 2016," ungkap Azhar, Rabu (26/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada periode yang sama tahun lalu, total investasi yang ditanamkan di Indonesia mencapai Rp151,6 triliun. BKPM pun optimis target realisasi investasi pada tahun ini dapat tercapai.
Berdasarkan sebaran investasinya, penanaman investasi pada pulau Jawa tercatat masih mendominasi yakni mencapai 53,4 persen dari total investasi atau Rp91,2 triliun. Kendati demikian, porsi realisasi investasi di luar Pulau Jawa tercatat meningkat dari 45,9 persen pada kuartal II 2016 menjadi 46,6 persen dengan total investasi Rp79,7 triliun.
Azhar menambahkan, mayoritas investor mengincar sektor pertambangan sepanjang kuartal II ini. Dengan begitu, sektor pertambangan memimpin sektor usaha dari PMDN dan PMA sebesar Rp20,8 triliun.
"Diikuti listrik, gas, air, industri makanan, industri logam dasar, dan industri kimiar dasar," kata Azhar.
Untuk PMA sendiri, menurut dia, negara yang paling banyak menanamkan dana masih berasal dari Singapura, yakni US$1,6 miliar. Kemudian, disusul Jepang sebesar US$1,4 miliar, Tiongkok US$1,3 miliar, Hong Kong US$0,6 miliar dan Korea Selatan US$0,5 miliar.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan, beberapa proyek yang menyumbang cukup tinggi terhadap realisasi investasi kuartal II, terdiri dari pabrik Krakatau Osaka Steel dan Mitsubishi Motors di Kerawang.
"Proyek-proyek ini cukup signifikan," terang Lembong.
Secara keseluruhan, ia menyebut, tren investasi masih lumayan berkembang cukup baik. Namun, Lembong menyatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih kecewa dengan beberapa Peraturan Menteri (Permen) yang menyulitkan dunia usaha.
"Pak Presiden dalam paripurna mengutarakan kekecewaannya masih banyak Permen yang tidak baik bagi iklim investasi dan harus diperbaiki," tutup Lembong.
(agi)