UEA Siap Rogoh Kocek 'Parkir' Duit US$2 Miliar

Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Senin, 17 Jul 2017 17:19 WIB
UEA menyebut, beberapa sektor yang diminati, antara lain perdagangan, energi dan sumber daya mineral, pariwisata, dan lalu lintas udara.
UEA menyebut, beberapa sektor yang diminati, antara lain perdagangan, energi dan sumber daya mineral, pariwisata, dan lalu lintas udara. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kamar Dagang dan Industri Uni Emirat Arab (UEA) mengaku siap merogoh kocek memarkirkan dana investasi senilai US$ 2 miliar di tiap proyek di Indonesia.

"Asalkan, proyek tersebut jelas dan berjangka panjang, investasi senilai US$2 miliar bukanlah masalah bagi kami, kalau perlu lebih," kata Asisten Sekretaris Kamar Dagang dan Industri Uni Emirat Arab (UEA) Mohamed A Al Nuaimi, mengutip ANTARA, Senin (17/7).

Menurut dia, Indonesia merupakan negara yang besar dan memiliki banyak potensi yang bisa digali untuk kebaikan kedua negara. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak cuma itu, pemerintahnya juga bekerja dengan baik mengundang dan memfasilitasi para investor dari luar negeri. 

Adapun, Kadin UEA menyebut, beberapa sektor yang diminati, antara lain perdagangan, energi dan sumber daya mineral, pariwisata, dan lalu lintas udara.

"Untuk sektor energi kami sudah memulainya, terutama di sektor energi terbarukan. Misalnya, pembangunan pembangkit tenaga angin dan surya," tutur Nuaimi.

Lebih lanjut ia menjelaskan, sistem investasi UEA bersifat terbuka. Artinya, tidak hanya kepada pemerintah Indonesia, tetapi juga industri swasta lokal yang memungkinkan untuk dikerjakan bersama.

Sepanjang ide yang disampaikan visioner serta realistis, maka UEA akan mendukung program tersebut. Salah satunya, melalui suntikan dana.

PT Republik Global Investama (REP Global) dan Solution Maker Consultancy (SMC), konsultan bisnis dan investasi yang berbasis di Uni Emirat Arab (UEA), mengaku mendukung upaya pemerintah Indonesia mendatangkan investor UEA.

Menurut CEO REP Global Mohamad Arifin, sebagai negara dengan populasi 261 juta penduduk dan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia merupakan pasar dan produsen besar dengan pertumbuhan bisnis dan investasi.

"Karena itu, investasi asing, khususnya UAE ke Indonesia adalah darah segar untuk membangun ekonomi Indonesia menjadi lebih baik dan lebih besar lagi," terang dia.

Gelaran ini adalah respon dari kunjungan Presiden Joko Widodo pada tanggal 13 September 2015 lalu ke Uni Emirat Arab dan disusul dengan forum bisnis yang mempertemukan delegasi Indonesia dan UAE yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di UAE bersama Indonesia Investment Promotion Center (IIPC )BKPM di Emirates Palace, Abu Dhabi pada 26 Oktober 2016 dalam acara Indonesia-UAE Business Forum. (bir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER