Gandeng Stanchard, BKPM Kejar Investor Afrika dan Timteng

CNN Indonesia
Rabu, 31 Mei 2017 14:24 WIB
Standard Chartered mengklaim memiliki banyak klien besar di Afrika dan Timur Tengah yang berpotensi menjadi investor di Indonesia.
Standard Chartered mengklaim memiliki banyak klien besar di Afrika dan Timur Tengah yang berpotensi menjadi investor di Indonesia. (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari).
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengalihkan konsentrasinya menarik aliran investasi dari negara-negara maju ke negara-negara berkembang. Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan, berangkat dari arahan Presiden Joko Widodo, BKPM akan lebih fokus dalam mencari investor dari negara-negara non tradisional, seperti Timur Tengah dan Afrika.

Thomas mengungkapkan, tren aliran modal terjadi antara negara maju menuju negara berkembang pada abad 20. Namun, saat ini, tren tersebut semakin bergeser.

"Abad 20 lalu, arus modal itu cenderung dari negara kaya ke negara berkembang, tetapi pada abad 21 semakin banyak di antara negara berkembang," ujarnya di kantor BKPM, Rabu (31/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Guna menarik investor dari negara-negara berkembang, BKPM pun aktif menjalin kerja sama finansial dengan lembaga keuangan global yang telah memiliki basis bisnis di sejumlah negara, seperti Standard Chartered. Bank yang berbasis di Inggris ini menjadi bank berstatus Kantor Cabang Bank Asing (KCBA) kedua yang menjalin kerja sama promosi investasi dengan BKPM setelah Citibank Indonesia.

Menurut Thomas, kerja sama promosi dan pelayanan jasa perbankan memberikan kemudahan jalur informasi investasi bagi investor asing untuk memarkirkan dananya di Indonesia.

"Arahan Presiden, jangan rutin kerja sama kepada yang sudah lazim, tapi cari prospek investor atau yang non tradisional," terang dia.

Chief Executive Officer Standard Chartered Bank Indonesia Rino Donosepoetro menyebutkan, lembaganya memiliki banyak klien besar di Afrika dan Timur Tengah yang berpotensi menjadi investor di Indonesia.

"Di Afrika, kami menjadi internasional bank terbesar, seperti di Afrika Selatan, Ghana, Uganda, dan lain-lain. Kami akan tarik mereka untuk datang ke Indonesia. Saat datang ke Indonesia dan mereka butuh jasa perbankan, seperti pembiayaan, kami akan membantu," imbuh Rino.
 
BKPM mencatat realisasi investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) hingga kuartal I 2017 telah menembus angka Rp165,8 triliun meningkat 13,2 persen dari periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp146,5 triliun. Capaian tersebut diharapkan dapat memenuhi target realisasi investasi tahun ini yang sebesar Rp678,8 triliun.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER