Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memaparkan, total dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) per 25 Juli 2017 mengalami peningkatan sekitar 152 persen jika dibandingkan dengan tujuh tahun lalu atau 2010.
Direktur Pengelolaan Investasi Otoritas Jaksa Keuangan (OJK) Sujanto menyebut, total dana kelolaan telah mencapai Rp387 triliun pada 25 Juli 2017, sedangkan akhir tahun 2010 sebesar Rp153 triliun.
"Kalau reksa dana yang paling banyak berasal dari reksa dana saham," kata Sujanto, Jumat (28/7).
Bila dirinci, dana kelolaan yang berasal dari reksa dana saham mencapai Rp108 triliun, sedangkan untuk kemudian reksa dana pasar uang sebesar Rp50 triliun, reksa dana campuran Rp24,3 triliun, reksa dana pendapatan tetap Rp83,8 triliun, dan reksa dana terproteksi Rp90,7 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, kenaikan dana kelolaan ini juga beriringan dengan tumbuhnya jumlah investor menjadi 530.615 dibandingkan dengan tahun 2015 yang sebanyak 247.982.
"Jadi peningkatannya kira-kira 114 persen. Kalau tumbuh terus bisa juga memicu transaksi perdagangan di bursa, kami harapkan semacam itu," sambung Sujanto.
Adapun, Anggota Dewan Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI) Asri Natanegeri menyebut, pihaknya berharap ada pertumbuhan jumlah investor sekitar 20 persen-30 persen hingga akhir tahun.
"Mungkin penambahannya kami berharap sampai 750 ribu-1 juta sampai akhir tahun terutama dengan akses yang lebih luas itu memungkinkan," ucap Asri.
Menurutnya, total investor pada kuartal I 2017 sendiri sebanyak 493 ribu. Sementara, pada kuartal II diestimasikan naik menjadi sekitar 500 ribu nasabah.
"Kemudian untuk dana kelolaan kuartal I 2017 Rp370 triliun, kalau dari satu kuartal biasanya tumbuh sekitar 8 persen tapi kalau 1 tahun kurang lebih naik 20 persen," paparnya.