Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar menekankan, pengembangan energi baru terbarukan harus mampu memenuhi unsur keekonomian agar pemanfaatannya tidak membebani masyarakat. Cadangan minyak terbukti Indonesia yang tinggal tersisa 3,6 miliar barel diperkirakan akan habis dalam 12 tahun ke depan.
"'Renewable energy' adalah keharusan bukan lagi pilihan apakah kita memilih fosil atau
'renewable energy'. Yang terpenting adalah keekonomiannya. Jangan sampai kita mengembangkan sesuatu tapi yang kita kembangkan mahal sekali," kata Arcandra ldikutip dari Antara, Minggu (31/7)
Ia menjelaskan, sifat energi fosil bukan termasuk energi yang habis, namun tidak bisa diproduksi lagi. Dia menjelaskan, jika cadangan terbukti minyak bumi di tanah air 3,6 miliar barel dan tingkat produksi minyak 800 ribu barel per hari. Maka, cadangan tersebut akan habis dalam 12 tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu yang harus kita ubah, yang benar adalah bukan habis, tetapi tidak bisa memproduksikan minyak," kata Arcandra.
Ia memaparkan, energi fosil tidak habis karena belum ada teknologi yang bisa menguras minyak hingga di bawah perut bumi sampai 100 persen.
Teknologi yang ada saat ini baru mengeksplorasi paling banyak 40-50 persen minyak yang ada sehingga masih terdapat sekitar 60 persen minyak di bawah perut bumi. Ia menganggap kondisi tersebut sebuah tantangan adanya teknologi baru yang bisa mengambil cadangan minyak tersebut.
(agi)