Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerja sama dengan Pemerintah Kota Medan dan Japan International Cooperation Agency (JICA) berencana mengarahkan investasi untuk pengembangan rumah sakit dengan nilai Rp546 miliar.
Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM Tamba P. Hutapea mengatakan pihaknya mengadakan kegiatan Market Sounding Pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Pirngadi Kota Medan. Berdasarkan studi yang dilakukan JICA total investasi yang diperlukan untuk pengembangan proyek tersebut mencapai Rp546 miliar.
"Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan
feedback dari peserta untuk meningkatkan kualitas studi kelayakan proyek untuk kemudian menjadi siap dilelang," jelasnya dalam keterangan resmi, Rabu (9/8).
Ia menambahkan, untuk mencapai tujuan tersebut, kegiatan Market Sounding ini dihadiri oleh lebih kurang 60 orang peserta yang terdiri dari investor yang bergerak di bidang jasa pengelolaan rumah sakit, kontraktor, industri dan penyalur alat kesehatan, perbankan, lembaga keuangan, dan konsultan terkait, baik perusahaan asing maupun perusahaan dalam negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa perusahaan yang hadir di antaranya GE Healthcare, Marubeni, Nusantara Infrastructure, Hyundai Engineering, PricewaterhouseCoopers, Deloitte, BNP Paribas, dan lain-lain.
"Ketersediaan infrastruktur yang memadai akan menstimulasi pertumbuhan ekonomi dan mendukung peningkatan investasi, baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan Koperasi," kata Tamba.
Lebih lanjut, ia menyatakan pengembangan potensi pembiayaan pembangunan infrastruktur dilakukan dengan meningkatkan pemanfaatan skema kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
"Kerja sama yang dimaksud dilaksanakan dalam rangka mempercepat pencapaian sasaran pembangunan nasional dengan melibatkan badan usaha, khususnya pihak swasta, dalam penyediaan infrastruktur publik," imbuh Tamba.
Walikota Medan Dzulmi Eldin mengatakan, dengan pengembangan rumah sakit ini, pelayanan yang diberikan semakin berkualitas, pelanggan semakin meningkat baik masyarakat yang berpenghasilan tinggi maupun masyarakat berpenghasilan rendah.
"Sehingga menjadi subsidi silang yang lebih mengoptimalkan fungsi sosial rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi seluruh masyarakat,” jelasnya.