Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin memiliki beberapa opsi pengelolaan dana abadi dari eksplorasi sumber daya alam (SDA) minyak dan gas (migas) dan komoditas berupa karet.
Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin menjelaskan, salah satu opsi yang menjadi pertimbangan, yakni mengambil sebagian keuntungan migas untuk pembangunan dan sisanya disimpan di dana abadi.
"Selain itu apakah kami akan ambil dari imbal hasil (
yield), jadi bukan dari dananya tapi dari yield untuk pembangunan, atau juga ditahan hingga berapa tahun dananya terus baru bisa digunakan di tahun ke berapa," papar Dodi, Kamis (10/8).
Selain itu, ia juga akan memastikan pembentukan dana abadi ini sejalan dengan kebijakan pemerintah. Sehingga, ia masih memastikan apakah pembentukan dana abadi ini memerlukan Peraturan Daerah (Perda) atau tidak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengklaim, pihaknya siap membuat Perda jika memang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) mengharuskan seperti itu. Kendati sudah siap, Dodi menyebut belum ada rancangan terkait Perda tersebut. Pasalnya, pengkajian tentang pengelolaan dana abadi sendiri belum rampung diputuskan.
"Kami sudah siap dengan
stakeholder lokal, tapi harus
in line dengan kebijakan pusat. Saya pikir ini optimistis, kalau baik kenapa tidak," jelas dia.
Ia menambahkan, sumber dana abadi ini juga akan menjadi kajian pemerintah beserta Badan PBB untuk Pembangunan (UNDP). Salah satu sumbernya, seperti dana bagi hasil (DBH) migas.
"Mungkin kalau bisa DBH ditambahin," imbuhnya.
Tak Tergantung MigasHingga saat ini, kontribusi pendapatan migas sendiri terhadap total pendapatan kabupaten mencapai 80 persen. Untuk itu, Dodi merasa dana abadi merupakan hal yang penting untuk dilakukan agar daerah setempat tidak lagi bergantung pada sektor migas.
"Ini rentan kalau sudah habis bagaimana nanti," ujar Dodi.
Seperti diketahui, pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin baru saja melakukan penandatanganan kerja sama dengan UNDP untuk mengkaji lebih lanjut terkait rencana pembentukan dana abadi.
Nantinya, UNDP akan memberikan rekomendasi dari hasil kajian tersebut kepada DPRD setempat. Dodi mengatakan, hasil kajian secara keseluruhan hingga pembentukan dana abadi ditargetkan dapat rampung dalam satu tahun ke depan.