Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) mencatat kenaikan penjualan yang signifikan untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax dan Pertalite sepanjang tujuh bulan pertama 2017.
Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito menuturkan, penjualan Pertalite dari Januari hingga Juli tahun ini tercatat 7,63 juta kilo liter (kl) atau meningkat 363,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,64 juta kl.
Sementara itu, penjualan Pertamax di periode yang sama tercatat 3,34 juta kl atau meningkat 53,7 persen dibanding tahun lalu sebesar 2,17 juta kl.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adiatman menuturkan, tingginya permintaan itu disebabkan karena masyarakat sudah memilih sadar untuk menggunakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Sebagai informasi, Pertalite dan Pertamax memiliki kadar oktan di atas 90, sementara Premium masih di angka 88.
"Berdasarkan data-data volume penjualan dan pergeseran konsumsi BBM tersebut menunjukkan kesadaran konsumen akan BBM yang berkualitas tinggi dan lebih ramah lingkungan makin meningkat," kata Adiatma melalui siaran pers dikutip Selasa (22/8).
Ia melanjutkan, peningkatan penjualan ini pun menggerus penjualan Premium. Ia melihat angka Januari hingga Juli tahun ini, di mana porsi penjualan Premium tercatat 41,6 persen dari total penjualan BBM. Padahal, di tahun lalu, Premium masih berkontribusi sebesar 79,6 persen.
Di sisi lain, kini porsi Pertalite dan Pertamax masing-masing telah mencapai 40,6 persen dan 17,8 persen dari total penjualan BBM. Di tahun sebelumnya, porsi penjualan dua jenis BBM ini masih di angka 9 persen dan 11,4 persen saja.
"Semakin tingginya penjualan BBM berkualitas tinggi ini mengindikasikan tahapan yang sudah dijalankan Pertamina sejauh ini on the track," imbuhnya.
Pergantian konsumsi pun tak hanya terjadi di penjualan bensin (gasoline), namun juga diesel. Pertamina mencatat, kini porsi Solar hanya 96,8 persen dari total penjualan diesel sepanjang Januari hingga Juli, atau turun dibanding tahun sebelumnya 98,9 persen. Adapun, penjualan Solar tergerus oleh Pertamina Dex dan Dexlite yang kini mencatat 1,2 persen dan 2 persen dari total penjualan diesel.
"Persentase kenaikan Dexlite pada periode Januari-Juli 2017 dibandingkan dengan periode yang sama 2016 hampir mencapai 1000 persen, sedangkan Pertamina Dex tumbuh 57,6 persen," terang Adiatma.
Selain karena kesadaran masyarakat, Direktur Pemasaran Pertamina Mochammad Iskandar menjelaskan, perubahan pola konsumsi ini disebabkan karena pabrikan mobil sudah beralih menggunakan mesin yang ramah lingkungan. Terlebih, saat ini penjualan mobil Low Cost Green Car (LCGC) terbilang masih merajai pasar.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan LCGC dari Januari hingga Juli tercatat 141.501 unit, atau mengambil 22,86 persen dibanding total penjualan mobil sebesar 618.808 unit.
"Sejalan dengan produksi kendaraan bermotor dengan BBM kualitas tinggi, maka kami siapkan tuntutan produsen kendaraan tersebut. Banyak costumer kami yang minta BBM kualitas tinggi dan tidak mau lagi balik menggunakan Premium," tutup Iskandar.