Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah perusahaan pelat merah China berminat untuk memarkirkan duitnya untuk membangun bandar baru di Desa Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali.
"Kami mendengar rencana pembangunan bandara baru di Bali dan beberapa perusahaan sudah melakukan komunikasi dan sangat tertarik untuk berinvestasi," kata Konsul Jenderal (Konjen) Republik Rakyat Tiongkok di Bali Hu Yinquan, mengutip ANTARA, Selasa (22/8).
Menurut dia, rencana pembangunan bandara baru itu sangat bagus dan sangat diperlukan untuk menunjang kunjungan wisatawan khususnya wisatawan China ke Bali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika rencana pembangunan bandara baru di Bali Utara itu positif, maka perusahaan BUMN asal China dipastikan akan ikut mengambil bagian dalam investasi tersebut.
Direktur Utama PT Pembangunan Bali Mandiri (Pembari) Rolly Irwananda mengatakan, PT Pembari sangat terbuka bagi semua investor untuk ikut ambil bagian dalam pembangunan bandara di Bali Utara tersebut.
"Pembari sangat terbuka bagi investor manapun untuk pembangunan bandara ini. Yang terpenting, bisa mengikuti aturan dan memberikan kontribusi bagi masyarakat setempat," terang Rolly.
Namun demikian, saat ini, proses rencana pembangunan bandara masih menunggu penetapan lokasi oleh Kementerian Perhubungan yang akan turun dalam waktu dekat.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat penetapan lokasinya keluar, sehingga persyaratan lain segera bisa dilengkapi," ujarnya.
Sebelumnya, pada Sabtu (19/8), bertepatan dengan Hari Raya Saraswati sejumlah tokoh masyarakat dan investor Pembari melakukan sembahyang bersama di Pura Desa Kubutambahan memohon agar rencana pembangunan bandara di darat berjalan dengan lancar.
Klian Desa Pakraman Kubutambahan Jro Pasek Ketut Warkadia mengatakan bahwa sembahyang bersama itu bertujuan agar rencana pembangunan bandara baru di Bali Utara segera terealisasi.
"Saat ini, kami bersama warga memohon agar siapapun yang disetujui oleh pemerintah untuk membangun bandara kami setuju dan mendukung pemerintah," pungkasnya.