Perundingan CEPA Indonesia-Chili Rampung Akhir Tahun

CNN Indonesia
Rabu, 23 Agu 2017 03:15 WIB
Ini akan menjadi perjanjian yang pertama bagi Indonesia bersama negara Amerika Latin. Negosiasi ini untuk memfasilitasi perdagangan antara Indonesia-Chili.
Ini akan menjadi perjanjian yang pertama bagi Indonesia bersama negara Amerika Latin. Negosiasi ini untuk memfasilitasi perdagangan antara Indonesia-Chili. (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari).
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Indonesia mengaktifkan kembali perundingan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Chili. Hal ini dimaksudkan untuk membuka peluang perdagangan internasional di masa pemulihan ekonomi global.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo mengungkapkan, Indonesia dan Chili sepakat menyelesaikan perundingan CEPA pada akhir tahun ini.

"Bagi Indonesia ini perjanjian dagang yang sangat penting bersama negara Amerika Latin. Ini akan menjadi perjanjian yang pertama bagi Indonesia bersama negara Amerika Latin. Negosiasi ini untuk memfasilitasi perdagangan antara Indonesia-Chili," ujarnya, dalam pertemuan perundingan putaran ke-4 di kantor Kementerian Perdagangan, Selasa (22/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perundingan putaran ke-4 ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan perundingan putaran ke-3 yang dilaksanakan pada 15-16 Juni 2017 di Santiago, Chili.

Melanjutkan perundingan kerja sama perdagangan dengan Chili, memiliki arti strategis bagi Indonesia dalam meningkatkan hubungan dengan kawasan Amerika Latin, karena kawasan tersebut merupakan pasar potensial di antara pasar non-tradisional.

Chili memiliki pendudul yang jumlahnya mencapai 17,6 juta jiwa, dan sebanyak 70 persennya di antaranya merupakan penduduk usia produktif.

Diharapkan, Chili bisa menjadi negara penghubung dalam menerobos pasar kawasan Amerika Latin dengan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita US$12,9 ribu dan interkonektivitas yang lebih baik dengan negara-negara lainnya.

"Ini adalah kelas ekonomi yang ingin kami sasar, tapi menurut saya sama saja seperti Chili ke Indonesia," terang dia.

Chili merupakan negara yang cukup proaktif dalam kebijakan perdagangan internasional. Negara ini diketahui memiliki 28 perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreements/FTAs) dan Partial Preferential Agreements (PPA) dengan lebih dari 60 negara.

"Negara negara tetangga, seperti Malaysia, Thailand, dan Vietnam telah terlebih dahulu merasakan manfaat perjanjian perdagangan dengan Chili. Dengan IC CEPA ini, Indonesia segera berada dalam koridor yang sama dalam persaingan di pasar Chili," ungkapnya.

Kinerja perdagangan Indonesia-Chili dalam lima tahun terakhir melorot sebesar 12,09 persen. Meskipun demikian, total perdagangan kedua negara meningkat sebesar 23,42 persen dari US$101,53 juta di tahun 2016 menjadi US$125,30 juta di awal semester I 2017.

Komoditas ekspor unggulan Indonesia ke Chili di awal semester I 2017, yakni alas kaki berbahan karet yang mencapai US$11,7 juta dan kendaraan bermotor, serta mobil pribadi yang mencapai US$4,19 juta.

Sedangkan, komoditas impor Indonesia dari Chili adalah bijih besi dan konsentrat yang mencapai US$23,3 juta dan buah anggur US$16,02 juta.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER