Genjot Kartu Kredit, Bank Mandiri Tebar Promo di Merchant

CNN Indonesia
Rabu, 23 Agu 2017 18:17 WIB
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyatakan setidaknya ada tiga kerja sama promo yang dilakukan perseroan untuk bulan ini saja.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyatakan setidaknya ada tiga kerja sama promo yang dilakukan perseroan untuk bulan ini saja. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyatakan tengah giat menebar promo di berbagai merchant yang menjadi rekanan guna mencapai target pertumbuhan transaksi kartu kredit mencapai 10 persen sampai 15 persen di akhir tahun.

SVP Credit Card Bank Mandiri Vira Widyasari merinci, setidaknya ada tiga kerja sama promo yang dilakukan Mandiri untuk bulan ini saja. Mulai dari pembayaran uang muka (down payment/DP) pembelian mobil di Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2017 pada 10-21 Agustus 2017.

Lalu, diskon bagi transaksi pembelian tiket online di Traveloka untuk 10 destinasi wisata pilihan mulai 17-31 Agustus 2017 dan yang terbaru, diskon 10 persen dan cicilan untuk pembelian sepatu Nike mulai hari ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Misal, dari kategori travel supaya banyak pergeseran dari tradisional ke online, maka kami giatkan acara ini dengan Traveloka," ujar Vira saat konferensi pers diskon tiket bersama Traveloka di kawasan Senopati, Rabu (23/8).

Vira menambahkan, aksi menebar promo ini terbilang ampuh. Hal itu terlihat dari realisasi transaksi kartu kredit di GIIAS 2017 yang disebutnya telah melampaui target. Sayang, ia masih enggan berbagi angka tersebut.

Adapun langkah ini dilakukan sebagai suntikan bagi masyarakat yang konsumsinya tengah melemah. Sehingga, tak hanya meningkatkan portofolio kartu kredit perbankan pelat merah itu saja, namun juga memberi kontribusi ke konsumsi rumah tangga.

Meski di sisi pengguna dan transaksi, Vira mengklaim terjadi pertumbuhan yang baik pada semester I 2017 lalu. Berdasarkan catatannya, jumlah pengguna kartu kredit tembus dua juta kartu dan transaksi di akhir Juli menembus 10 persen.

Sementara, kerja sama merchant mencapai sekitar seribu merchant dengan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) yang dipastikan tetap terjaga.

"Jadi, paruh pertama pertumbuhannya lebih dari 10 persen secara tahunan. Angka dan nilainya tak ingat tapi paruh kedua pasti lebih tinggi," kata Vira.

Secara sektoral, penyumbang pertumbuhan kartu kredit terbesar masih dikuasai sektor ritel perbelanjaan, yaitu sekitar 50 persen. Sedangkan, 20 persen lainnya dari sektor perjalanan (travel). Sisanya, seperti rumah sakit, asuransi, dan lainnya.

Kendati begitu, transaksi pembayaran online memang baru sekitar 15 persen dari transaksi di Bank Mandiri. Sisanya, 85 persen, berasal dari pembayaran melalui mesin (offline).

"Yang offline 85 persen. Tapi pertumbuhannya yang online itu bagus, jauh lebih tinggi dibanding offline," terang Vira.


Tak hanya menebar promo, Vira memastikan bahwa Mandiri akan pula memperluas kerja sama dengan merchant baru untuk memperluas kepemilikan dan transaksi kartu kredit. Namun, ia masih menyimpan target tersebut.

Berdasarkan data Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI), transaksi kartu kredit Januari-Juni 2017 mencapai Rp145,74 triliun. Nilai tersebut meningkat 4,33 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu mencapai Rp139,69 triliun.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER