Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) menilai, dampak penurunan suku bunga acuan terhadap suku bunga perbankan baru akan mulai terlihat pada 2018 mendatang.
Asisten Gubernur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo menjelaskan, perbankan perlu mengkaji kembali tingkat suku bunga kredit selama dua hingga tiga bulan.
"Kami harapkan transmisi ke kredit perbankan ini cepat, artinya kalau suku bunga acuan diturunkan tapi konsolidasi di perbankan sangat lambat maka akan sulit," ucap Dodi, Minggu (27/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pekan lalu, BI menurunkan suku bunga acuan menjadi 4,5 persen setelah 9 bulan berturut-turut tidak menurunkan suku bunga dan bertahan di level 4,75 persen.
Dody mengaku tidak bisa memastikan rata-rata suku bunga perbankan bisa terpangkas hingga satu digit. Pasalnya, tidak mudah bagi perbankan untuk menurunkan suku bunganya meski suku bunga acuan BI sudah lebih rendah.
"Jadi ya mungkin kami lihat akan tetap menurun," terang dia.
Umumnya, lanjut Dodi, perbankan akan lebih dulu menurunkan suku bunga deposito. Setelah itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) akan berangsur turun dan perbankan mulai menurunkan suku bunga kreditnya.
"Harapannya semua membaik karena semua mengarah ke penurunan suku bunga," sambungnya.
Melihat potensi penurunan suku bunga kredit perbankan yang masih kecil tahun ini, maka BI merevisi pertumbuhan permintaan kredit menjadi 8 persen hingga 10 persen hingga akhir tahun ini.
"Mungkin 9 persen untuk pertumbuhan kredit di 2017, kami rasa target 8 persen-10 persen lebih realistis," papar Dodi.