Investor Singapura Berminat Biayai LRT

CNN Indonesia
Selasa, 29 Agu 2017 09:27 WIB
Pembangunan prasarana LRT setidaknya membutuhkan dana sebanyak Rp21,7 triliun dan Rp5 triliun untuk sarana.
Pembangunan prasarana LRT setidaknya membutuhkan dana sebanyak Rp21,7 triliun dan Rp5 triliun untuk sarana. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan, ada investor asal Singapura yang berminat membiayai proyek kereta ringan (Light Rail Transit/LRT) rute Jakarta-Bogor-Depok- Bekasi (Jabodebek) tahap I.

"Iya nanti akan masuk. Saya belum mau buka ke publik (nama investornya)," ujarnya di kantornya, Senin (28/8).

Apabila investor tersebut masuk, maka diharapkan bisa mengurangi beban pembiayaan yang berasal dari bank dalam negeri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, struktur pembiayaan business to business seperti yang diimplementasikan pada proyek LRT akan coba dikembangkan pada proyek-proyek lain.

"Dengan itu, nantinya penyertaan modal dari bank lokal akan turun. Sebenarnya, itu buat kami akan memancing orang untuk masuk investasi," katanya.

Setidaknya, pembangunan prasarana LRT membutuhkan dana sebanyak Rp21,7 triliun dan Rp5 triliun untuk sarana.

Kebutuhan dana tersebut nantinya akan ditutup dengan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diberikan pemerintah sebesar Rp9 triliun atau 30 persen dari total kebutuhan proyek LRT.

Sementara, porsi dana yang dibutuhkan sebesar 70 persen atau sekitar Rp18 triliun-Rp19 triliun bakal dibiayai oleh perbankan dan investor swasta yang berminat bergabung dalam konsorsium.

Menurut Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Budi Harto, progres LRT Jabodebek kini telah mencapai 20 persen. Jumlah ini meningkat 10 persen jika dibandingkan pada Oktober tahun 2016.
Rute Cawang-Cibubur menjadi yang paling tinggi dengan capaian progres 31,9 persen (panjang 14,3 km), disusul rute Bekasi Timur-Cawang 15,6 persen (panjang 18,3 km) dan terakhir Cawang-Dukuh Atas sebesar 2,8 persen (10,5 km).

"Saat ini, sudah 20 persen. Sampai akhir tahun ditargetkan mencapai 45 persen. Tahun depan, tinggal urusan sinyal, itu cepat," terang Budi.

Dalam proyek ini, Adhi akan bertanggungjawab terhadap pembangunan prasarana, yaitu jalur trek, sistem kereta api seperti listrik, telekomunikasi, dan persinyalan. Namun, untuk sarana kereta api dan TOD akan dikelola oleh KAI.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER