OJK Siap Proses Izin Masuk China Development Bank

CNN Indonesia
Selasa, 29 Agu 2017 17:30 WIB
CDB diketahui banyak mengucurkan dana untuk proyek-proyek di Indonesia. Yang terbaru, untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung senilai US$4,5 miliar.
CDB diketahui banyak mengucurkan dana untuk proyek-proyek di Indonesia. Yang terbaru, untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung senilai US$4,5 miliar. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan).
Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku siap memproses izin masuk kantor perwakilan China Development Bank (CDB) di Indonesia. Dengan catatan, CDB memenuhi aturan main industri keuangan di dalam negeri.

CDB santer dikabarkan akan membuka kantor perwakilannya, mengingat dananya banyak mengalir di Indonesia. Sebagai pengingat, tahun 2015 lalu CDB mengucurkan US$3 miliar ke tiga bank pelat merah, yaitu Bank Mandiri, BRI, dan BNI.

Tahun ini, PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) juga mendapatkan komitmen pembiayaan untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dari CDB senilai US$4,5 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau memang dia (CDB) sudah punya aktivitas di sini (Indonesia), punya nasabah di sini, dan aktivitasnya cukup besar, maka tentunya punya alasan kuat untuk membuka representative office (kantor perwakilan) di sini," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Selasa (29/8).

OJK selaku regulator industri keuangan, sambung dia, siap memproses perizinan yang diperlukan bank pembangunan asal China tersebut.

"Prinsipnya, kalau dia (CDB) sudah mempunyai operasi di sini dan operasinya cukup besar, make sense (masuk akal) dan wajar kalau dia punya kantor representasi di sini," katanya.

Keinginan CDB untuk membuka kantor perwakilan di Indonesia telah dirundingkan Wimboh bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo pada pertengahan bulan ini.

Secara terpisah, Agus DW Martowardojo menyatakan dukungannya bagi lembaga keuangan internasional yang ingin membuka kantor perwakilan di Indonesia. Soalnya, Indonesia masih memerlukan berbagai sumber pembiayaan demi pembangunan.

"Kami mendukung dan kami harus terus mengeksplorasi sumber-sumber pembiayaan untuk pembangunan," imbuh Agus beberapa waktu lalu di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER