Target PNBP Pemerintah Bergantung pada Harga Minyak

CNN Indonesia
Kamis, 31 Agu 2017 03:45 WIB
Saat ini lifting migas masih di bawah target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017, sehingga pemerintah berharap sokongan dari harga minyak.
Saat ini lifting migas masih di bawah target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017, sehingga pemerintah berharap sokongan dari harga minyak. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan, pemerintah menggantungkan asa dari perbaikan harga minyak dunia demi mencapai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor ESDM di tahun ini.

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar beralasan, saat ini lifting migas masih di bawah target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017, sehingga pemerintah sangat berharap sokongan dari harga minyak.

Sementara itu, data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) menunjukkan, lifting migas hingga semester I 2017 tercatat 1.934 setara barel minyak per hari (BOEPD) atau di bawah target 1.965 BOEPD.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Selama harga minyak cukup baik, kemungkinan besar kami bisa mencapai (target PNBP). Tapi kalau harga minyak turun, ini kemungkinan akan berkurang," kata Archandra di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (30/8).

Tetapi, harga minyak di tahun ini terbilang membaik dibanding tahun sebelumnya, sehingga realisasi PNBP terbilang membaik hingga Agustus.

Menurut data Kementerian ESDM, rata-rata harga minyak mentah (Indonesian Crude Price) sepanjang 2017 tercatat US$48,35 per barel, atau membaik dibanding full year 2016 sebesar US$40,17 per barel.

"Dari sisi ESDM, dari target PNBP Rp104 triliun di tahun ini, kami sudah capai 60 persen dari target. Insya allah semoga akhir tahun kami bisa mencapai target," kata mantan Menteri ESDM ini.


Pemerintah, kata Archandra, tetap berupaya meningkatkan lifting migas melalui percepatan produksi. Pemerintah saat ini telah memanggil Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk menetapkan strategi jangka pendek dalam mempercepat produksi.

Archandra menyatakan, pemerintah masih memiliki empat bulan untuk mencapai tingkat lifting 100 persen.

"Strategi jangka menengah, kami akan melakukan pengurasan sumur minyak (Enhanced Oil Recovery/EOR) dan jangka panjangnya adalah meningkatkan jumlah blok eksplorasi," ucapnya.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER