Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) menyebut simpanan pemerintah pusat yang meningkat membuat likuiditas perekonomian atau jumlah uang beredar menurun pada Juli 2017 dibandingkan bulan sebelumnya.
Tercatat simpanan pemerintah pusat di bank sentral dan perbankan tumbuh 37,7 persen secara tahunan (year on year) pada Juli 2017 dari sebelumnya hanya 20,9 persen pada Juni 2017.
"Kenaikan ini dipengaruhi oleh masuknya dana hasil penerbitan global bond (surat utang) pemerintah," tulis BI dalam situs resmi, dikutip Senin (4/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, hal ini membuat jumlah uang beredar di Indonesia menurun sebesar Rp57,9 triliun atau sekitar 1,1 persen dari Rp5.224,3 triliun pada Juni 2017 menjadi Rp5.166,4 triliun pada Juli 2017. Sehingga, uang beredar tumbuh melambat dari 10,3 persen menjadi hanya 9,2 persen secara tahunan pada Juli.
Berkurangnya jumlah uang beredar juga dipengaruhi oleh meningkatnya penyaluran kredit perbankan. Kredit perbankan tembus Rp4.494 triliun atau tumbuh 7,9 persen secara tahunan pada Juli 2017. Sedangkan, pada bulan sebelumnya, kredit perbankan hanya meningkat 7,6 persen secara tahunan.
Data BI melansir, peningkatan pertumbuhan kredit perbankan terjadi pada Kredit Modal Kerja (KMK), Kredit Investasi (KI), dan Kredit Konsumsi (KK). Penyaluran KMK tumbuh 7,5 persen secara tahunan atau mencapai Rp2.077,3 triliun pada Juli 2017. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan Juni 2017 sebesar 7,0 persen.
"Pertumbuhan KMK terjadi pada kredit yang disalurkan kepada sektor perdagangan, hotel, dan restoran, serta sektor konstruksi," tulis BI dalam statistiknya.
Sektor perdagangan, hotel, dan restoran tumbuh dari 4,4 persen menjadi 5,2 persen secara tahunan pada Juli 2017. Sedangkan, sektor konstruksi tumbuh 30,7 persen secara tahunan pada Juli 2017 dari bulan sebelumnya hanya 28,1 persen.
Sementara, KI tumbuh tipis dari 6,1 persen menjadi 6,2 persen secara tahunan. Namun, nilai penyaluran menurun dari bulan sebelumnya, yakni dari Rp1.113,9 triliun menjadi Rp1.110 triliun pada Juli 2017.
"Pertumbuhan KI terjadi pada sektor industri pengolahan serta sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan," jelas BI.
Sedangkan KK, tumbuh 10,1 persen dari sebelumnya 9,9 persen secara tahunan pada Juni 2017. Namun, nilai penyalurannya stagnan di angka Rp1.306,7 triliun.
"Pertumbuhan KK terkait dengan pola konsumsi masyarakat yang masih relatif tinggi seiring dengan libur sekolah," pungkas BI.