Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memperkirakan neraca pembayaran Indonesia (NPI) sepanjang 2017 akan mencatatkan surplus di kisaran US$7 miliar. Surplus tersebut lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang tercatat sebesar US$12 miliar.
"Neraca pembayaran Indonesia kami perkirakan di 2017 ada di kisaran tujuh miliar dolar AS
'overall balance'," kata Agus, seperti dikutip dari Antara, Selasa (29/8).
Agus mengaku perkiraaan surplus pada tahun ini lebih rendah. Pasalnya, pada tahun lalu, terdapat program pengampunan pajak yang mendatangkan aliran dana cukup besar pada transaksi pasar modal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara umum surplus tujuh miliar dolar AS masih baik dalam banyak hal karena
'capital' dan
'financial account' kita baik," terang Agus.
Pada kuartal kedua tahun ini, Bank Indonesia mencatat surplus sebesar US$739 juta, anjlok 83,6 persen dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar US$4,51 miliar. Surplus itu juga melorot 65,8 persen dibanding surplus periode yang sama tahun lalu sebesar US$2,16 triliun.
Berdasarkan data BI, defisit transaksi berjalan pada kuartal II tercatat US$5 miliar atau 1,96 persen terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Defisit ini meningkat dari US$2,4 miliar (0,98 persen PDB) pada kuartal I 2017, tetapi masih lebih rendah jika dibandingkan dengan defisit pada kuartal II 2016 sebesar US$5,2 miliar (2,25 persen PDB).
Sementara itu, transaksi modal dan finansial pada kuartal II 2017 mencatat surplus US$5,9 miliar, seiring meningkatnya surplus investasi langsung dan investasi portofolio. Namun, surplus transaksi modal dan finansial tersebut lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada kuartal I 2017 sebesar US$8 miliar maupun surplus pada kuartal II 2016 sebesar US$6,9 miliar.