Indonesia Gagal 'Tersengat' Triliunan Rupiah dari Eropa

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Senin, 04 Sep 2017 12:58 WIB
BKPM mengatakan Indonesia kehilangan investasi pembangkit listrik senilai triliunan rupiah dari negara Eropa gara-gara tak punya perjanjian investasi.
Ilustrasi pembangkit listrik. (CNN Indonesia/Galih Gumelar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengatakan Indonesia kehilangan kesempatan investasi pembangkit listrik dari salah satu negara maju anggota G-7 senilai triliunan rupiah gara-gara tak punya perjanjian investasi dengan negara tersebut.

Hal itu,  Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan, mengakibatkan bank ekspor impor asal negara tersebut tidak bisa menjaminkan pembiayaan investasinya di Indonesia. Namun, dia enggan menyebut nama negara yang dimaksud.

"Ada satu negara besar Eropa, mereka melarang exim bank untuk menjaminkan pinjaman di negara yang tidak punya perjanjian investasi dengan mereka. Itu memang kesepakatan dari situ, salah satu dari negara G-7," papar Thomas, Senin (4/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut menurutnya, rata-rata negara maju memang tidak punya kesepakatan investasi dengan Indonesia. Padahal, kesempatan investasi dari negara-negara maju justru terbuka lebar, apalagi yang bersifat padat modal.
Oleh karena itu, Thomas mengatakan, pemerintah segera merampungkan dua hingga tiga kesepakatan investasi dengan beberapa negara pada akhir tahun.

Namun nama-nama negara tersebut masih didiskusikan dalam rapat tertutup antara Presiden, Wakil Presiden, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, dan Menteri Luar Negeri.

"Tapi kalau kami sih maunya imbang, ada yang dari Timur Tengah atau lokasi lain. Ini masih menunggu dari Presiden, arahannya seperti apa," paparnya.

Ditagih Jokowi

Apalagi menurutnya, baru-baru ini Thomas mengaku sudah ditegur Presiden Joko Widodo untuk menyelesaikan beberapa perjianjian investasi internasional.

Tak hanya itu, ia juga mengatakan bahwa Jokowi juga menagih janji Menteri Perdagangan dan Menteri Perindustrian terkait kerjasama ekonomi dengan beberapa negara dalam kerangka Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).

"Di dalam sidang kabinet paripurna, Presiden menagih perjanjian perdagangan dan investasi sudah sampai di mana, karena Indonesia ketinggalan jauh sekali dibanding negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia," paparnya.

Berdasarkan data BKPM, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) per semester I 2017 tercatat di angka Rp206,9 triliun. Angka ini meningkat 5,83 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp195,5 triliun.

(asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER