Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengajukan anggaran sebesar Rp247 Miliar dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018, naik 29 persen dibanding tahun ini. Anggaran tersebut antara lain akan digunakan untuk memuluskan rencana pembentukan induk perusahaan (holding) BUMN.
Sekretaris Kementerian BUMN Imam A. Putro merinci dari total Rp247 miliar yang diajukan, sebanyak Rp187 miliar akan dialokasikan untuk program dukungan dan Rp61 miliar untuk program pembinaan BUMN.
"Untuk program dukungan sebagian besar ada di unit sekretariat Kementerian BUMN yang terdiri dari gaji dan tunjangan Rp45 miliar, program dukungan Rp52 miliar yang ditujukan untuk renovasi gedung dan layanan perkantoran Rp38 miliar," ujar Imam dalam rapat kerja bersama anggota Komisi VI DPR RI, Senin (4/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno menjelaskan, dalam program pembinaan BUMN akan dialokasikan anggaran untuk pembentukan holding BUMN sesuai dengan sektornya masing-masing. Ia menargetkan, tahun ini holding pertambangan akan menjadi yang pertama kali dibentuk.
"Tahun ini ditargetkan untuk sektor tambang, PP (Peraturan Pemerintah) nya sudah di Kementerian Keuangan," jelasnya.
Dana alokasi untuk kegiatan kedeputian industri agro dan farmasi direncanakan sebesar Rp5,08 miliar, energi sebesar Rp5,18 miliar, strategis Rp5,05 miliar, jasa kontruksi Rp7,39 miliar, jasa keuangan Rp5,15 miliar, restrukturisasi Rp4,75 miliar, dan kedeputian infrastruktur bisnis Rp28,27 miliar.
Jika dibandingkan dengan tahun ini, anggaran tahun depan memang mengalami kenaikan sebesar 29 persen. Adapun, kedeputian infrastruktur mencatatkan kenaikan paling tinggi mencapai 19,97 persen.
Dengan alokasi anggaran tersebut, pada tahun depan, Kementerian BUMN menargetkan aset seluruh BUMN bisa mencapai Rp7.000 triliun hingga Rp7.500 triliun. Adapun laba mencapai Rp250 triliun dan belanja modal hingga Rp500 triliun
"Kami juga targetkan untuk kontribusi BUMN terhadap penerimaan negara bisa mencapai Rp43 triliun melalui dividen, dan Rp275 triliun melalui pajak," katanya.