New York, CNN Indonesia -- Harga minyak dunia tercatat melonjak pada Rabu pagi (6/9) waktu Indonesia Barat karena kilang-kilang minyak di Amerika Serikat yang sebelumnya ditutup akibat Badai Harvey mulai beroperasi kembali.
Sebagian besar kilang-kilang minyak di Corpus Christi, Texas, mulai beroperasi kembali, setelah Badai Harvey kategori empat mendarat pada 25 Agustus lalu.
Berdasarkan data acuan AS New York Mercantile Exchange, minyak mentah
light sweet atau
West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober meningkat US$1,37 menjadi menetap di US$48,66 per barel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, data acuan Eropa di London ICE Future Exchange mencatat, minyak mentah
Brent North Sea untuk pengiriman November naik US$0,63 menjadi ditutup pada US$53,38 per barel.
Saat bencana berlangsung, puluhan kilang terpaksa menutup operasi mereka dalam beberapa hari terakhir, karena cuaca buruk. Studi menunjukkan Badai Harvey telah mengakibatkan penutupan lebih dari 20 persen kapasitas penyulingan AS.
Data terakhir menunjukkan bahwa 16 persen kapasitas penyulingan AS tetap
offline pada Senin malam (4/6).
Di saat bersamaan, dolar Amerika Serikat (AS) jatuh terhadap mata uang utama lainnya pada Selasa (5/9) di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik, membuat minyak yang dihargakan dalam dolar lebih menarik bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Indeks dolar AS, yang mengukur
greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,24 persen menjadi 92,410 pada akhir perdagangan.