Badai Harvey Terjang Harga Minyak Turun 2 Persen

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Jumat, 25 Agu 2017 07:24 WIB
Harga minyak AS turun ke angka US$47,43 per barel, sedangkan harga Brent tercatat melemah ke angka US$52,04 per barel.
Harga minyak AS turun ke angka US$47,43 per barel, sedangkan harga Brent tercatat melemah ke angka US$52,04 per barel.(REUTERS/Edgar Su)
Jakarta, CNN Indonesia -- Harga minyak mentah turun 2 persen pada hari Kamis waktu Amerika Serikat seiring badai Harvey melanda beberapa negara bagian yang terletak di bibir Teluk Meksiko. Badai ini ditaksir sebagai badai terkuat yang pernah mampir di AS dalam 12 tahun terakhir, dan mengancam operasional di hub-hub minyak sepanjang lokasi tersebut.

Dikutip dari Reuters, US National Hurricane Center mengatakan bahwa badai Harvey akan semakin kuat pada hari Jumat atau awal Sabtu pekan ini di pesisir Texas. Bahkan, lembaga itu juga memperingatkan banjir bandang gara-gara badai itu.

Badai Harvey yang diprediksi menyerang AS merupakan badai kategori 3 dengan kecepatan angin 129 mil per jam. Adapun, badai Wilma yang menyerang Florida tahun 2005 merupakan badai kategori 3 terakhir yang menyerang negara Paman Sam ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, pelemahan harga minyak juga didukung sentimen bahwa nilai tukar Dolar AS semakin kuat. Sehingga, ini membuat pembelian minyak dengan denominasi Dolar AS semakin lebih mahal dibanding mata uang lainnya.

Hasilnya, harga minyak AS turun US$0,98 per barel ke angka US$47,43 per barel. Sementara harga Brent tercatat melemah US$0,53 per barel ke angka US$52,04 per barel.
Namun, persiapan jelang badai ini juga bisa berdampak baik bagi harga minyak mentah. Sebab, beberapa produksi hulu migas bisa saja terganggu dan menyebabkan berkurangnya suplai minyak mentah.

Sebanyak 167.231 barel per hari minyak mentah AS yang diproduksi di sekitar Teluk Meksiko telah ditutup sementara. Angka ini hampir 10 persen dari total produksi nasional.

Royal Dutch Shell, Anadarko Petroleum dan Exxon Mobil telah mengambil langkah untuk mengurangi produksinya dari kawasan teluk. Di sisi onshore, Statoil sudah mengevakuasi stafnya dari kawasan minyak non-konvensional Eagle Ford dan menutup beberapa sumurnya kalau banjir benar-benar akan terjadi.

Tak hanya itu, ConocoPhillips juga menunda pengeboran di Eagle Ford jelang hadirnya badai.

Selain itu, harga bensin berjangka malah membaik 2,8 persen seiring kekhawatiran bahwa produksi hasil kilang AS akan ikut menurun.
Menurut estimasi, 10 persen dari produksi kilang AS sebesar 9,75 juta barel per hari berasal dari Teluk Meksiko.

Bahkan, sudah ada beberapa kilang yang menutup sementara operasinya. Dua kilang di Corpus Christi milik Flint Hills Resources sebanyak 296.470 barel per hari and Citgo Petroleum sebesar 157.000 barel per hari terpaksa ditutup sementara gara-gara badai ini. (agi)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER