Jakarta, CNN Indonesia -- Harga minyak mentah melemah dan harga bensin Amerika Serikat melambung ke titik tertinggi dalam dua tahun terakhir setelah badai tropis Harvey menyerang beberapa kilang minyak dan mengganggu jalannya produksi Bahan Bakar Minyak.
Dikutip dari Reuters, banjir bandang yang disebabkan oleh badai Harvey membuat beberapa kilang sepanjang pesisir Teluk Meksiko tidak beroperasi. Bahkan aktivitas produksi di kilang terbesar AS, Motiva Port Arthur, diperkirakan juga akan dihentikan karena air telah masuk ke dalam pusat produksi.
Sekadar informasi, Harvey merupakan badai terkuat yang menyerang negara bagian Texas dalam 50 tahun terakhir dan telah menelan setidaknya dua korban jiwa. Badai ini menciptakan banjir bandang dan memaksa pelabuhan Houston dan beberapa kilang minyak untuk menghentikan produksinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Texas sendiri merupakan basis pengolahan minyak mentah sebanyak 5,6 juta barel per hari, sementara industri kilang di negara bagian Louisiana mengolah 3,3 juta barel per hari. Gara-gara badai, proses pengolahan minyak mentah sebanyak 2,4 juta barel per hari harus dihentikan.
US National Hurricane Center mengatakan bahwa badai Harvey akan berlangsung hingga Selasa, di mana banjir akan menyebar dari Texas ke Louisiana.
Ini menyebabkan harga bensin AS naik 7 persen ke angka US$1,77 per galon, di mana angka ini merupakan yang tertinggi sejak Juli 2015. Adapun, angka ini melorot lagi ke posisi US$1,71 per galon, atau naik 3 persen dibanding penutupan sehari sebelumnya.
Di sisi lain, berkurangnya aktivitas kilang membuat permintaan minyak mentah juga berkurang. Akibatnya, harga West Texas Intermediate (WTI) ditutup melemah US$1,3 per barel ke angka US$46,57 per barel, dan harga Brent ditutup melemah US$0,52 per barel ke angka US$51,89 per barel.
(agi)