Cadangan Devisa Agustus Naik US$1 Miliar

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Jumat, 08 Sep 2017 18:33 WIB
Posisi cadangan devisa pada Agustus 2017 mencapai US$128,8 miliar atau naik sekitar 0,86 persen dibandingkan dengan posisi akhir Juli 2017, US$127,8 miliar.
Posisi cadangan devisa pada Agustus 2017 mencapai US$128,8 miliar atau naik sekitar 0,86 persen dibandingkan dengan posisi akhir Juli 2017, US$127,8 miliar. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa (cadev) pada Agustus 2017 mencapai US$128,8 miliar atau naik sekitar 0,86 persen dibandingkan dengan posisi akhir Juli 2017, US$127,8 miliar. Namun demikian, kenaikan cadev Agustus lebih rendah dari Juli yang tumbuh 3,74 persen secara bulanan.

"Peningkatan tersebut terutama dipengaruhi oleh penerimaan devisa yang berasal dari penerimaan pajak dan devisa hasil ekspor migas bagian pemerintah, serta hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas,"tutur Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman dalam keterangan resmi, Jumat (8/9).

Agusman mengungkapkan penerimaan devisa tersebut melampaui kebutuhan devisa terutama untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan SBBI valas jatuh tempo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kemudian, posisi cadev pada akhir Agustus 2017 tersebut juga cukup untuk membiayai 8,9 bulan impor atau 8,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," ujarnya.

Ekonom PT Bank Permata Tbk Josua Pardede menilai secara umum, penguatan cadev bulan lalu dipengaruhi oleh masuknya dana asing dari pasar keuangan. Meskipun investor asing membukukan jual bersih (net sell) pada pasar saham sebesar Rp6,25 triliun, namun kepemilikan asing pada Surat Utang Negara (SUN) meningkat Rp9,61triliun sepanjang Agustus.

"Selain itu, di tengah ketidakpastian geopolitik yang terjadi beberapa waktu ini, nilai tukar rupiah juga bergerak stabil selama bulan Agustus di kisaran Rp13.342 per dolar AS," jelas Josua kepada CNNIndonesia.com.

Kenaikan cadev Agustus juga didorong oleh devisa serta penerimaan pajak hasil ekspor migas. Sementara, dari operasi moneter , BI cenderung menyerap lelang SBBI valas sebesar $400juta pada bulan lalu.


Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudistira mengungkapkan hingga akhir tahun cadev diprediksi akan meningkat terbatas seiring rencana pemerintah untuk terus menerbitkan surat utang.

"Faktor yang perlu dicermati adalah potensi keluarnya investor asing (capital outflow) dari bursa saham akibat sentimen geopolitik dan aksi profit taking," ujar Bhima.

Akibat tekanan eksternal tersebut, Bhima memperkirakan posisi cadev bakal berada di kisaran US$130 miliar hingga US$131 milyar di akhir 2017. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER