Pola Konsumsi Bergeser, Indeks Keyakinan Konsumen Melorot

CNN Indonesia
Senin, 11 Sep 2017 20:28 WIB
Menurut BI, masyarakat melakukan penyesuaian konsumsi, tercermin dari turunnya konsumsi sebanyak 0,2 persen, sedangkan porsi tabungan meningkat.
Menurut BI, masyarakat melakukan penyesuaian konsumsi, tercermin dari turunnya konsumsi sebanyak 0,2 persen, sedangkan porsi tabungan meningkat. (REUTERS/Beawiharta).
Jakarta, CNN Indonesia -- Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) melansir, keyakinan konsumen melemah sepanjang Agustus 2017 yang tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di angka 121,9. Pada bulan sebelumnya, IKK masyarakat masih mencapai 123,4.

Menurut BI, keyakinan konsumen melemah terjadi lantaran penyesuaian pola konsumsi masyarakat. Penyesuaian itu tampak dari menurunnya konsumsi masyarakat. Namun, di sisi lain, porsi tabungan masyarakat meningkat.

"Rata-rata rasio pengeluaran untuk konsumsi menurun 0,2 persen menjadi 63,8 persen. Sebaliknya, porsi tabungan meningkat sebesar 0,5 persen menjadi 21,1 persen," tulis BI dalam keterangan resmi, dikutip Senin (11/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak cuma itu, pelemahan keyakinan konsumen juga dipicu menurunnya persepsi konsumen terhadap penghasilan saat ini dan ketepatan waktu pembelian barang tahan lama (durable goods).

Kendati begitu, BI melihat pelemahan keyakinan konsumen tersebut masih berada pada tingkat yang optimis. Sebab, masih mendapat topangan dari ekspektasi positif terhadap meningkatnya ketersediaan lapangan kerja dalam enam bulan mendatang.

"Sementara, konsumen memperkirakan tekanan harga meningkat pada tiga dan enam bulan. Namun, tekanan harga dalam 12 bulan mendatang diperkirakan menurun," jelas BI.

Bersamaan dengan penurunan IKK, persepsi keyakinan masyarakat terhadap kondisi ekonomi saat ini juga turut melemah. Tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) Agustus 2017 yang turun 2,6 poin dari bulan lalu menjadi 110,6.

"Ini akibat penurunan indeks penghasilan dan ketepatan waktu pembelian barang tahan lama," imbuh BI.

Tercatat, indeks penghasilan turun dari 126,9 menjadi 121,3. Lalu, indeks ketepatan waktu pembelian barang tahan lama turun dari 114,4 menjadi 110,7. Namun, indeks ketersediaan lapangan kerja meningkat dari 98,3 menjadi 99,8.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER