Waskita Beton Klaim Tak Ada Pembatasan Penjualan

CNN Indonesia
Jumat, 15 Sep 2017 04:25 WIB
PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mengaku pihaknya dibebaskan dalam menjual produksinya kepada pihak manapun, termasuk induk usahanya, PT Waskita Karya Tbk.
PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mengaku pihaknya dibebaskan dalam menjual produksinya kepada pihak manapun, termasuk induk usahanya, PT Waskita Karya Tbk (WSKT). (CNN Indonesia/Djonet Sugiarto).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mengaku pihaknya dibebaskan dalam menjual produksinya kepada pihak manapun, termasuk induk usahanya, PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Manajemen mengklaim tidak ada campur tangan pemerintah terkait target penjualan.

"Sejauh ini tidak ada larangan atau pembatasan," ucap Sekretaris Perusahaan Waskita Beton Ratna Ningrum kepada CNNIndonesia.com, Kamis (14/9).

Ia mengatakan, induk usaha akan menyerap produksi Waskita Beton sebesar 85 persen, sedangkan sisanya akan diserap oleh non Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Sisanya) pasar eksternal, non grup dan swasta," kata Ratna.


Menurut Ratna, perusahaan memiliki kapasitas produksi sebesar 3.250 juta ton per tahun. Namun, produksi itu belum termasuk produksi ready mix. Bila hampir seluruh produksinya dijual ke induk, maka bisa dikatakan pendapatan perusahaan mayoritas dari Waskita Karya.

"Pertumbuhan perusahaan tinggi untuk menyerap kebutuhan precast dan ready mix di grup," jelas Ratna.

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana membuat peraturan baru untuk meningkatkan peran swasta di proyek-proyek infrastruktur.

Salah bentuk opsi dalam rencana tersebut, yakni dengan membatasi penjualan precast beton anak BUMN menjadi hanya 50 persen untuk induk usahanya. Kemudian, sisanya diberikan ke swasta.


Bila hal itu diwujudkan, maka Waskita Beton perlu mengatur ulang penjualan dari produknya. Namun, Ratna mengaku, belum ada imbauan dari pemerintah terkait target penjualan tersebut.

Hingga akhir 2017, perusahaan menargetkan pendapatan sebesar Rp7,7 triliun dan laba bersih sebesar Rp1,1 triliun. Sementara, perusahaan meraih pendapatan sebesar Rp2,66 triliun dengan laba tahun berjalan sebesar Rp436,45 miliar.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER