PTPP Garap Proyek Bandara Kulon Progo Senilai Rp6,5 Triliun

CNN Indonesia
Senin, 18 Sep 2017 08:17 WIB
PT PP (Persero) Tbk akhirnya memenangkan seleksi proyek pembangunan Bandar Udara Kulon Progo Yogyakarta dengan nilai proyek mencapai Rp6,5 triliun.
PT PP (Persero) Tbk akhirnya memenangkan seleksi proyek pembangunan Bandar Udara Kulon Progo Yogyakarta dengan nilai proyek mencapai Rp6,5 triliun. (www.pt-pp.com).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT PP (Persero) Tbk akhirnya memenangkan seleksi proyek pembangunan Bandar Udara (Bandara) Kulon Progo Yogyakarta dengan nilai proyek mencapai Rp6,5 triliun.

Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk Tumiyana menyampaikan perseroan telah menandatangani kontrak kerja sama dengan PT Angkasa Pura I (Persero) untuk proyek pembangunan Bandar Udara Kulon Progo. Sebelumnya diketahui, PTPP bersaing dengan tiga BUMN lain untuk menggarap lelang proyek tersebut.

"AP I telah menunjuk perseroan sebagai pemenang seleksi mitra pembangunan dan pengelolaan infrastruktur Bandar Udara di Kulon Progo Yogyakarta. Nilai proyek diperkirakan mencapai Rp6,5 triliun," sebut Tumiyana dalam keterangan tertulis, Senin(18/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Saat ini, perusahaan sektor kontruksi dan investasi itu sudah memulai tahap persiapan proyek. Perseroan juga berkewajiban melaksanakan pembangunan dan pengelolaan infrastruktur bandar udara.

Pekerjaan meliputi persiapan sisi udara dan sisi darat sesuai spesifikasi, gambar rencana, serta ketentuan lain sesuai aturan yang ditetapkan.

Bandar Udara Kulon Progo merupakan salah satu dari daftar proyek strategis nasional yang dicanangkan Presiden Joko Widodo. Selama ini, PTPP memiliki pengalaman mengembangkan bandar udara, yakni proyek pembangunan Terminal Penumpang Bandara Internasional Kertajati, Jawa Barat.


Kontrak Baru per Agustus 2017

Terkait nilai kontrak, emiten berkode saham PTPP itu memperoleh kontrak baru senilai Rp24,1 triliun sampai Agustus 2017, atau 59,2 persen dari target kontrak baru hingga akhir tahun.

Berdasarkan laporan, nilai kontrak baru perseroan mengalami peningkatan sebesar 28,6 persen mencapai Rp24,1 triliun selama delapan bulan pertama 2017, dari pencapaian pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp18,7 triliun.

Nilai kontrak baru itu juga mencerminkan 59,2 persen dari target kontrak perseroan setahun penuh yang tercatat Rp40,6 triliun.

Dia mengklaim kinerja perseroan berjalan sesuai pada jalurnya. Dia juga meyakini target perolehan kontrak tahun ini dapat tercapai.

"Pencapaian kontrak baru terdiri dari kontrak baru induk perseroan Rp20,7 triliun, dan entitas anak perseroan Rp3,4 triliun," ujar Tumiyana.


Beberapa proyek yang berhasil diraih perseroan selama Agustus di antaranya, Apartemen Pollux Tahap I di Batam sebesar Rp999,5 miliar, pekerjaan Arsitek dan ME Grand Jati Junction di Medan Rp259 miliar, Jalan Tol Kualanamu Tebing Tinggi Seksi 7A Rp232,7 miliar, RSUD Jayapura Rp139, miliar, Transmart Tajur di Bogor Rp133,2 miliar, dan Transmart MX Mall di Malang Rp128,4 miliar.

Kontrak perseroan yang berasal dari BUMN tercatat sebesar 52,7 persen, disusul oleh swasta 33,7 persen, sedangkan kontrak dari pemerintah hanya 13,6 persen.

Berdasarkan tipe pekerjaan, Gedung dan EPC (Engineering, Procurement, and Construction) masing-masing memberikan kontribusi sebesar 37,8 persen dan 30,6 persen dari total kontrak hingga Agustus 2017.

Selain itu, pekerjaan jalan dan jembatan tercatat 20,8 persen, pelabuhan dan bandara 7,3 persen, serta bangunan air 3,5 persen.

"Kontrak baru dari sisi tipe pekerjaan yang terdiversifikasi itu akan memungkinkan perseroan menjaga profitabilitas tetap solid," tutur Tumiyana.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER