Pemerintah Incar Rp14 Triliun dari Trade Expo Indonesia 2017

CNN Indonesia
Selasa, 19 Sep 2017 21:35 WIB
Pada TEI 2016 transaksi mencapai US$1,02 miliar dengan produk yang diminati antara lain furnitur, elektronik, makanan olahan, kopi, dan rempah-rempah.
Pada TEI 2016 transaksi mencapai US$1,02 miliar dengan produk yang diminati antara lain furnitur, elektronik, makanan olahan, kopi, dan rempah-rempah. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan nilai transaksi sebesar US$1,1 miliar setara Rp14,6 triliun dari pameran dagang internasional Trade Expo Indonesia (TEI) 2017.

Pada TEI 2016, dibukukan transaksi sebesar US$1,02 miliar. Produk utama yang diminati antara lain furnitur, produk elektronik, makanan olahan, kopi, dan rempah-rempah.

TEI 2016 berhasil menarik 15.567 pembeli internasional dari 126 negara, serta menghadirkan 1.066 peserta pameran yang menampilkan produk-produk terbaik Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Arlinda optimistis target ini akan tercapai, mengingat pelaksanaan TEI ke-32 ini menawarkan fasilitas pameran yang lebih baik lagi.


“Dengan lokasi baru, diharapkan penyelenggaraan TEI menjadi lebih baik lagi. Tampilan dan zonasi produk akan tertata lebih baik dan menarik sesuai standar pameran internasional, begitu juga dengan kenyamanan bertransaksi dan bernegosiasi,” kata Arlinda dalam keterangan resmi, Selasa (19/9).

TEI 2017 akan dilaksanakan pada 11-15 Oktober 2017 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten. TEI 2017 ditargetkan menjaring 16 ribu pembeli internasional dan 1.100 peserta pameran.

Mengusung tema “Global Partner for Sustainable Resources”, TEI kali ini menggambarkan kesiapan Indonesia menjadi mitra penyedia sumber daya yang berkesinambungan bagi pelaku usaha dunia, yang ingin semakin menancapkan kuku di kancah perdagangan global.

Menempati area seluas 50 ribu meter persegi, zonasi pameran terbagi atas zona produk potensial dan unggulan nasional. Setiap hall akan dilengkapi buyer service area yang siap melayani kebutuhan para buyer selama berada di lokasi pameran. Selain itu akan disajikan juga kuliner nusantara.

“Zonasi ini ditentukan dengan sangat cermat dengan mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk saran dari perwakilan perdagangan di luar negeri serta masukan dari para buyer di TEI tahun sebelumnya,” tutur Arlinda.

Koordinasi Atase Perdagangan

Menurut Arlinda, hingga saat ini terdaftar lebih dari 6 ribu pembeli dari 66 negara. Permintaan paling tinggi dari para buyer tahun ini antara lain produk makanan dan minuman; produk dan jasa manufaktur; serta furnitur, furnishing, dan furnitur taman.

Untuk TEI 2017, Kementerian Perdagangan berkoordinasi dengan 132 kantor perwakilan Indonesia di luar negeri, 23 atase perdagangan, 19 Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), 1 Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia, serta 1 Konsul Perdagangan untuk menjaring buyer asing.


“Upaya ini menjadi tindak lanjut reorientasi dan reposisi atase perdagangan dan ITPC, yang tidak hanya menjadi marketer tapi juga menjadi customer service bagi buyer di negara akreditasi mereka yang menjadi mitra pelaku usaha Indonesia,” kata Arlinda.

Selain transaksi ke luar negeri, Arlinda juga berharap terjadi transaksi antara peserta TEI dengan buyer lokal melalui misi dagang lokal. Di TEI 2017 ini, misi dagang lokal akan semakin diintensifkan. Untuk itu, Arlinda mengimbau Pemerintah Daerah untuk membawa serta pelaku usaha daerah ke TEI 2017.

Arlinda menegaskan, pembiayaan di TEI tahun ini murni ditanggung oleh pihak swasta. Dengan begitu, Arlinda berharap para peserta TEI yang terjaring adalah benar-benar pelaku bisnis yang memiliki keinginan dan kemampuan menjalankan bisnis internasional baik secara produksi mau pun manajemen, serta siap masuk ke pasar ekspor.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER