Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyebutkan, Go-Jek bisa menjadi semacam consumer banking terbesar di Indonesia pada tahun 2030 mendatang. Prediksi ini melihat kesuksesan pembayaran nontunai yang dimilikinya, yakni Go-Pay.
Rudiantara mengatakan, sistem Go-Pay memiliki keunggulan berupa menganalisis kebiasaan dari konsumennya sendiri dengan melihat tujuan konsumen, makanan kesukaan konsumen ataupun tujuan favorit dari konsumennya.
"Go-Jek dengan sistem pembayarannya, dengan cikal bakalnya memiliki kelebihan. Go-Jek, terutama melalui Go-Pay mempunyai kemampuan menganalisis kebiasaan masyarakat," ujarnya, Rabu (20/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan mengetahui kebiasaan konsumen, maka perusahaan start up ini dapat mengkaji berbagai produk baru untuk dua tahun hingga tiga tahun mendatang, sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dan konsumen.
"Nah, di perbankan tidak seperti ini. Makanya, saya katakan sesuaikan dengan perubahan, keluarkan produk-produk yang lebih kini, dengan memperhatikan teknologi digital," terang dia.
Ia mengingatkan, apabila perbankan tidak mau tersalip oleh Go-Jek, perbankan harus lebih peka dan memiliki produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Sementara, ia melihat Indonesia pada tahun 2030 akan menjadi puncak bonus demografi. Selain itu, tingkat ekonomi dalam negeri telah mencapai 2,5 kali lebih tinggi dibandingkan saat ini.
"Pada saat itulah Go-Jek dengan sistem pembayarannya akan menjadi tanda kutip consumer banking paling besar di Indonesia," kata Rudiantara.
Ia pun tak menampik sistem pembayaran yang dimiliki Go-Jek lebih baik dibandingkan dengan perusahaan transportasi lainnya, seperti Uber dan Grab. Indikatornya, jumlah konsumen atau pengguna Go-Pay mencapai jutaan.