BCA Janji Turunkan Biaya Isi Ulang Uang Elektronik

CNN Indonesia
Kamis, 21 Sep 2017 11:39 WIB
PT Bank Central Asia Tbk akan memerintahkan agen dan merchant untuk menurunkan tarif isi saldo uang elektronik Flazz menjadi Rp1.500 sesuai aturan BI.
Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja akan mengikuti ketentuan Bank Indonesia terkait tarif isi ulang uang elektronik. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT. Bank Central Asia Tbk akan memerintahkan agen dan toko usaha (merchant) untuk menurunkan tarif isi saldo uang elektronik Flazz menjadi maksimum Rp1.500, dari yang selama ini dikenakan sebesar Rp1000-Rp2000.

Hal itu disampaikan Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja menanggapi Peraturan Anggota Dewan Gubernur BI tentang Gerbang Pembayaran Nasional (National Payment Gateway/NPG) yang menetapkan skema harga isi ulang uang elektronik.

"Kami minta mereka sesuaikan tarifnya dengan peraturan Bank Indonesia," kata Jahja seperti dikutip dari Antara, Kamis (21/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pengisian saldo melalui agen dan merchant itu dikenal dengan transaksi off us yang berarti transaksi melalui mitra, seperti melalui pasar swalayan dan pedagang ritel lainnya, atau melalui kanal pembayaran milik bank penerbit kartu berbeda.

Sementara itu, untuk transaksi on us yang melalui anjungan tunai mandiri (ATM) dan kantor cabang, BCA akan mengikuti ketentuan tarif isi saldo seperti yang dikenakan empat Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Nanti (transaksi on us) kita samakan saja dengan Bank BUMN," ujar dia.


Dalam aturan bank sentral, transaksi on us dengan nilai di atas Rp200 ribu dapat dikenakan tarif isi ulang maksimal Rp750. Padahal, sebelum peraturan itu terbit, BCA justru menggratiskan biaya isi saldo melalui cara on us.

Sebelumnya, Ketua Umum Himpunan Bank-Bank Negara (Himbara) Maryono mengatakan akan membebaskan biaya isi saldo uang elektronik.

"Empat bank yang tergabung dalam Himbara semua sepakat biaya isi saldo ini adalah kita berikan suatu kebebasan," ujar dia yang juga Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN).

Namun, kata Maryono, ketentuan resmi dari empat bank milik pemerintah akan menunggu penjelaskan resmi dari Bank Indonesia soal ketentuan biaya isi saldo uang elektronik.

Anggota Himbara lainnya, Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Suprajapto, mengatakan akan mengoptimalkan layanan teknologi sehingga mengurangi beban biaya perbankan, dan akhirnya biaya isi saldo dapat digratiskan.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER