Gunung Agung Kritis, Acara IMF-Bank Dunia Dikaji Pindah

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Senin, 25 Sep 2017 14:26 WIB
Acara tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia sedianya akan dihelat pada Oktober tahun depan di Nusa Dua, Bali.
Acara tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia sedianya akan dihelat pada Oktober tahun depan di Nusa Dua, Bali. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah tengah mengkaji lokasi pengganti acara tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia yang akan dihelat Oktober tahun depan di Nusa Dua, Bali. Hal itu karena status Gunung Agung telah memasuki status 'awas'.

Menteri Koodinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bakal bertemu dengan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia untuk membicarakan peluang pemindahan lokasi tersebut.

Selain itu, ia pun akan terbang ke Washington, AS pada 11 hingga 13 Oktober mendatang untuk membicarakan opsi perubahan lokasi jika sekiranya status Gunung Agung bertambah parah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


“Kami masih pelajari dulu, nanti saya akan menghadiri pertemuan di Washington. Saya kemarin ke Bali supaya ada feeling-nya ya bagaimana langkah seharusnya yang kami lakukan, tapi kami belum putuskan apa-apa,” jelas Luhut ditemui di kantornya, Senin (25/9).

Ia berharap, jadi atau tidaknya Bali menjadi tuan rumah pertemuan IMF dan Bank Dunia bisa ditentukan dalam dua pekan mendatang. Jika dua minggu ke depan situasi sudah kondusif, seharusnya tahun depan tidak akan terjadi hal yang dikhawatirkan.

Namun, jika situasi Bali masih tidak memungkinkan, maka pemerintah akan mengubah lokasi pertemuan tersebut di Jakarta. Sebab, tidak ada kota lain di Indonesia yang bisa menampung ribuan orang dalam waktu bersamaan.

“Tapi, kami berharap. Kemarin vulcanologist sudah kasih penjelasan, kalau ada apa-apa terjadi ke depan dalam dua minggu, itu diperkirakan tidak akan lama. Kami harap tidak akan seperti Sinabung,” ujar Luhut.

Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Kementerian ESDM menyatakan bahwa status Gunung Agung di Karangasem, Bali, ditingkatkan menjadi Awas (Level IV) dari semula Siaga (Level III) terhitung mulai Jumat (22/9) pukul 20.30 WITA.


Dengan peningkatan status itu, maka wilayah steril yang semula untuk radius 6 kilometer (km) dari puncak gunung diperluas menjadi 9 km. Lalu, perluasan wilayah sektoral juga ditambah dari semula 7,5 kilometer menjadi 12 kilometer ke arah Utara, Timur Laut, Tenggara dan Selatan-Baratdaya.

Data yang diperoleh CNNIndonesia.com dari PVBMG Pos Pemantauan Gunungapi Agung, telah terjadi gempa vulkanik dangkal sebanyak 76 kali pada hari Minggu (24/9) sejak pukul 12.00-18.00 WITA. Selain itu juga terdapat gempa vulkanik dalam sebanyak 146 kali dan gempa tektonik 22 kali. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER