Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk membidik penjualan obligasi negara seri Obligasi Ritel Indonesia 014 (ORI 014) sebesar Rp1,5 triliun. Jumlah ini turun dari realisasi tahun lalu yang ada di kisaran Rp1,7 triliun.
Penerbitan ORI merupakan salah satu langkah pemerintah untuk membiayai defisit anggaran tahun ini. Dalam APBN Perubahan (APBN-P) 2017, pemerintah mematok defisit anggaran sebesar Rp 397,2 triliun atau 2,92 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Senior Vice President Wealth Management Group Bank Mandiri, Elina Wirjakusuma mengungkapkan, perseroan sebenarnya berniat mengambil porsi penjualan sebesar maksimal Rp2 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, melihat kupon yang ditawarkan relatif rendah, perseroan memutuskan untuk mengambil porsi Rp1,5 triliun. Sayangnya Elina tidak menyebutkan besaran kupon yang ditawarkan pemerintah.
Sebagai pengingat, tahun lalu pemerintah mematok kupon ORI013 hanya 6,6 persen atau lebih rendah dari penawaran ORI012 yang mencapai 9 persen. Efeknya, hasil penjualan seri ORI014 hanya Rp 19,69 triliun atau lebih rendah dari target indikatif pemerintah yang sebesar Rp 20 triliun.
Perseroan tidak menutup kemungkinan untuk memperbesar jatah penjualan ORI014 menjadi Rp2 triliun. Pasalnya, suku bunga deposito diperkirakan bakal melanjutkan tren menurun seiring dipangkasnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sebesar 50 basis poin tahun ini menjadi 4,25 persen.
Semakin turun suku bunga deposito, nasabah bakal makin tertarik untuk melirik produk investasi lain yang memberikan imbal hasil lebih besar.
"Kami sudah memasukkan [porsi penjualan] Rp1,5 triliun tetapi tidak menutup kemungkinan bisa ditingkatkan menjadi Rp2 triliun," ujar Elina usai peluncuran Mandiri Private Lounge di Plaza Bapindo, Senin (25/9).
Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemkeu) Loto Srinaita Ginting mengungkapkan, pemerintah menargetkan bisa meraup dana sebesar Rp15 triliun hingga Rp20 triliun dari penerbitan surat utang ritel ini.
"Target indikatif akan diumumkan waktu peluncuran setelah mendapatkan masukan agen penjual. Perkiraan sementara adalah Rp15 triliun hingga Rp20 triliun," ujar Loto kepada
CNNIndonesia.com.
Rencananya, peluncuran ORI014 dilakukan pada 29 September 2017 mendatang. Peluncuran itu juga menandakan dimulainya masa penawaran ORI014 mulai 29 September hingga 18 Oktober 2017 mendatang. Besaran kupon bakal dirilis pada saat peluncuran.
Adapun nilai nominal per unit yang ditawarkan adalah sebesar Rp1 juta dengan minimum pemesanan sebesar Rp5 juta dan kelipatannya, serta maksimum pemesanan sebesar Rp3 miliar.
(gir)