Pemerintah Sebut Empat BUMN Siap Rilis 'Komodo Bond'

CNN Indonesia
Rabu, 27 Sep 2017 21:03 WIB
Sebanyak empat perusahaan pelat merah bakal menerbitkan surat utang (obligasi) global berdenominasi rupiah yang disepakati berjuluk Komodo Bond.
Sebanyak empat perusahaan pelat merah bakal menerbitkan surat utang (obligasi) global berdenominasi rupiah yang disepakati berjuluk Komodo Bond. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan empat perusahaan pelat merah bakal menerbitkan surat utang (obligasi) global berdenominasi rupiah (Global IDR Bond) yang disepakati berjuluk Komodo Bond.

Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro menyatakan, perusahaan pelat merah yang bisa menjajaki penerbitan komodo bond adalah perusahaan yang memiliki rating yang layak di mata dunia internasional.

Selain itu, perusahaan itu juga membutuhkan pembiayaan jangka panjang dengan penghasilan dalam nominal rupiah dalam jangka panjang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini ada empat BUMN yang kurang lebih sudah bisa menerbitkan Global IDR Bond," ujarnya dalam konferensi pers Global IDR Bonds Workshop di Hotel Shangri-la Jakarta, Selasa (27/9).


Aloysius mengungkapkan, obligasi global berdenominasi mata uang lokal bukanlah barang baru. Investor saat ini telah mengenal Dim Sum Bond untuk obligasi global yang diterbitkan dalam denominasi yuan China dan Masala Bond untuk rupee India.

"Tadinya kami [pemerintah] meniru obligasi dengan nama makanan, seperti Masala Bond, Dim Sum Bond. Indonesia juga tidak kalah, punya rendang, nasi goreng, nasi padang. Tetapi dari pemerintah, sesuai arahan Bapak Presiden, sepakat untuk menyebut Global IDR Bond sebagai 'Komodo' Bond," ujarnya.

Proyek infrastruktur, lanjut Aloysius membutuhkan investasi senilai Rp5.500 triliun untuk lima tahun atau Rp1.100 triliun setiap tahunnya. Sementara, investasi yang dapat dibiayai oleh pembiayaan di dalam negeri hanya Rp900 triliun setiap tahun.

Artinya, investasi sebesar Rp200 triliun sisanya berpotensi dibiayai oleh pembiayaan yang berasal dari luar negeri.

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kartiko Wirjoatmodjo menyatakan, pihaknya melalui PT Mandiri Sekuritas tengah membantu persiapan penerbitan Global IDR Bond untuk dua perusahaan pelat merah. Sayangnya, pria yang akrab disapa Tiko ini tidak bisa menyebutkan nama kedua perusahaan itu.

"Kemungkinan tahun ini. Ada beberapa [penerbitan Global IDR Bond] yang coba kami dorong," ujarnya.

Rencananya, lanjut Tiko, instrumen pembiayaan ini akan dipasarkan di bursa London. Dari sisi regulasi, Tiko meyakinkan penerbitan Global IDR Bond tidak akan melanggar ketentuan yang diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).


Direktur Utama Mandiri Sekuritas Silvano Rumantir menambahkan selain berkonsultasi dengan OJK, pihaknya juga berkonsultasi dengan Bank Indonesia (BI) untuk mengantisipasi risiko, salah satunya yang terkait dengan nilai tukar.

Meskipun berdenominasi rupiah, investor bisa membeli obligasi dalam mata uang lain yang ekuivalen dengan acuan kurs rupiah yang disepakati. Pembayaran pokok maupun kupon akan dibayarkan dalam bentuk rupiah dan bisa ditukarkan ke mata uang lain sesuai kesepakatan.

"Kami sangat perhatikan dampak dari penerbitan Global IDR Bond makanya, kalau bisa, untuk penerbitan perdana nilainya tidak terlalu besar dan koordinasi dengan BI terus berjalan," jelasnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER