Jonan Bakal Evaluasi Porsi PLN soal Proyek Setrum Jokowi

CNN Indonesia
Kamis, 28 Sep 2017 12:00 WIB
Menteri ESDM Ignasius Jonan menyatakan, jika PLN tidak bisa mengerjakan penugasan tersebut, maka ia bersiap mengevaluasi porsi perusahaan pelat merah itu.
Menteri ESDM Ignasius Jonan menyatakan, jika PLN tidak bisa mengerjakan penugasan tersebut, maka ia bersiap mengevaluasi porsi perusahaan pelat merah itu. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bakal meninjau porsi pembangkit yang sedianya akan dibangun PT PLN (Persero) di dalam megaproyek 35 ribu megawatt (MW).

Di dalam perencanaannya, sebanyak 25 ribu MW akan dikerjakan oleh pengembang listrik swasta atau Independent Power Producer dan sisa 10 ribu MW akan dikerjakan oleh PLN.

Menurut Menteri ESDM Ignasius Jonan, jika PLN tidak bisa mengerjakan penugasan itu, maka ia bersiap mengevaluasi porsi perusahaan pelat merah itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Dulu kan diatur 25 ribu MW untuk swasta dan 10 ribu MW untuk PLN. Kalau memang berat, ya sudah saja, diserahkan ke swasta dan kami evaluasi,” ujar Jonan ditemui di kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (27/9).

Menurutnya, kemampuan pendanaan PLN untuk investasi seharusnya tidak dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah yang tidak mengubah tarif listrik sejak awal tahun lalu. Jonan menilai, tarif listrik ini lebih erat hubungannya dengan biaya energi ketimbang pembiayaan proyek.

Terlebih, sebenarnya PLN bisa 'menghela nafas', sebab realisiasi proyek 35 ribu MW ia perkirakan rampung antara tahun 2023 hingga 2024.

“Tapi tetap, proses administratifnya selesai 2019,” paparnya.

Program 35 ribu MW sebenarnya memiliki kapasitas 37.826 MW, dengan komposisi 11.256 MW dikerjakan oleh PLN dan 26.570 MW dikerjakan oleh pengembang listrik swasta.


Hingga Agustus 2017, jumlah pembangkit yang terealisasi sudah mencapai 167,8 MW, di mana pembangkit yang sudah masuk masa konstruksi dan pengadaan masing-masing tercatat 5.205 MW dan 1.794 MW.

Baru-baru ini, kemampuan PLN dalam melaksanakan proyek 35 ribu MW menjadi sorotan setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa perusahaan pelat merah itu berpotensi mengalami gagal bayar atas seluruh pinjamannya demi menyelesaikan proyek ini.

Kekhawatiran itu ia tuangkan ke dalam surat nomor S-781/MK.08/2017 yang diterbitkan 19 September 2017 silam dan ditujukan kepada Menteri ESDM dan Menteri Badan Usaha Milik Negara.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER