Perumnas-KAI Ongkosi Rp1,45 T Bangun Rusun Stasiun Pocin

CNN Indonesia
Senin, 02 Okt 2017 14:10 WIB
Pembangunan rusun di Stasiun Pondok Cina, Depok, sebagai bagian dari proyek Transit Oriented Development yang meliputi, pusat bisnis, rumah sakit, dan lainnya.
Pembangunan rusun di Stasiun Pondok Cina, Depok, sebagai bagian dari proyek Transit Oriented Development yang meliputi, pusat bisnis, rumah sakit, dan lainnya. (CNN Indonesia/Dinda Audriene Muthmainah).
Jakarta, CNN Indonesia -- Perum Perumnas dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) membangun rumah susun (rusun) di Stasiun Pondok Cina-Depok yang menelan investasi senilai Rp1,45 triliun.

Direktur Utama Perumnas Bambang Triwibowo mengatakan, perseroan bersama KAI akan membangun empat menara di atas lahan seluas 27.706 meter persegi (m2). Keduanya menargetkan empat menara tersebut bisa menampung 3.693 unit hunian.

"Sekitar 30 persen dari jumlah hunian memang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah," ujarnya, Senin (2/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih rinci ia menjelaskan, proyek ini memiliki komposisi hunian rusunami dan anami dengan berbagai tipe unit, yakni tipe hunian studio hingga tipe yang dilengkapi dengan tiga kamar di dalamnya.

"Khusus untuk rusunami, tipe hunian paling minimal adalah dengan luas tipe kurang lebih 32 meter persegi atau 1 kamar tidur," papar Bambang.

Pembangunan rusun merupakan bagian dari proyek Transit Oriented Development (TOD) Depok. Nantinya, TOD ini akan berkesinambungan dengan pusat pendidikan, bisnis, perbankan, rumah sakit, dan pusat pemerintahan.

Sementara, masyarakat juga akan dimanjakan dengan berbagai fasilitas lain, seperti podium, food & baverage (F&B), serta toko ritel tradisional dan modern.

"Sehingga, idealnya tidak hanya kebutuhan hunian yang akan terpenuhi, tapi juga penciptaan nilai tambah perekonomian baru pada wilayah tersebut akan terwujud," imbuh Bambang.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama KAI Edi Sukmoro menyatakan, pembangunan rusun ini menjadi solusi dari kebutuhan hunian bagi masyarakat.

Lokasi yang dekat dengan transportasi umum dinilai akan memudahkan masyarakat dalam melakukan kegiatan sehari-hari.

"Pembangunan ini akan mengefisiensikan biaya transportasi penghuni karena terintegrasi langsung dengan kereta," tutur Edi.

Ia menerangkan, pengguna transportasi commuter line mencapai 1,02 juta orang per hari. Angka itu diprediksi terus meningkat dan mencapai target 1,2 juta penumpang per hari dalam dua tahun mendatang atau pada 2019.

Sebelumnya, Perumnas dan KAI juga telah meresmikan proyek hunian TOD di Stasiun Tanjung Barat pada akhir Agustus lalu. Proyek tersebut meliputi pembangunan 3 menara dengan total 29 lantai yang akan menampung 1.232 unit di atas lahan seluas 15.244 meter persegi.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER