Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengaku belum menemukan indikasi kredit bermasalah dari para debitur di Provinsi Bali, meski ada kekhawatiran dari aktivitas erupsi Gunung Agung.
"Sampai saat ini tidak ada indikasi bermasalah kredit," ujar Kepala Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI Anton Siregar kepada
CNNIndonesia.com, Senin (2/10).
Kendati begitu, Anton menyatakan perseroan siap mengantisipasi bila debitur mulai kesulitan mengembalikan kredit dan berpotensi mengerek rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL). Khususnya, untuk kredit mikro dan Usaha Kecil Menengah (UKM).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Caranya, kata Anton, dengan melakukan
monitoring lebih intensif, baik dari sisi pengembalian kredit hingga perkembangan usaha debitur. Bahkan, perseroaan akan terjun langsung ke lapangan untuk memastikan hal itu.
"Kami akan melakukan call dan visit secara lebih intens melihat kondisi debitur. Sebelum ada masalah, BNI sudah melakukan visit ke lapangan," jelasnya.
Namun, ia memastikan, perseroan baru melakukan ini setelah debitur telat mengembalikan kredit dalam waktu lebih dari 90 hari. Upaya lain, sambungnya masih terus dikaji oleh perseroan, termasuk upaya restrukturisasi kredit.
"Kalau diperlukan, maka perbankan akan membantu. Dan kebijakannya sudah ada," imbuhnya.
Adapun untuk penyaluran kredit mikro, Anton menyatakan, sektor yang banyak mendapat suntikan kredit dari BNI, yaitu pertanian, perikanan, industri kecil, dan perdagangan serta pariwisata.
Sementara per September 2017, NPL perbankan pelat merah ini berada di kisaran 3 persen secara nasional. NPL ditargetkan finis di angka 2,8 persen pada penghujung tahun ini.
Sejak 15 September lalu, Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Gede Suantika, mengatakan muncul aktivitas kegempaan di Gunung Agung.
Tercatat, Gunung Agung mengalami gempa sebanyak 27 kali pada Jumat (15/9). Lalu, meningkat pada Sabtu (16/9) sebanyak 73 kali dan pada Minggu (17/9) sebanyak 50 kali.
Sementara hari ini PVMBG menyatakan, aktivitas kegempaan gunung yang berada di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali itu telah berkurang.
"Ada penurunan jumlah gempa sejak dua hari lalu sesuai hasil pencatatan di posko pemantauan," kata Kepala Bidang Mitigasi Gunungapi PVMBG Gede Suantika
Namun, PVMBG mengatakan, kualitas gempa Gunung Agung masih tergolong tinggi dan status gunung yang terletak di Pulau Dewata tersebut masih berada di level IV.