Jakarta, CNN Indonesia -- Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) menyebut bahwa penurunan bunga kredit menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Direktur LPPI Krisna Wijaya mengatakan, inflasi yang diproyeksikan tetap landai pada kisaran 3 persen-4 persen pada 2017 dan 2018 akan membuat suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate tetap berada di level terendah.
Meskipun, sambung dia, peluang penurunan BI 7DRRR semakin tipis di masa yang akan datang. “Makanya, peluang mendorong pertumbuhan hanya bisa dicapai dengan penurunan bunga pinjaman (lending),” ujar Krisna, mengutip ANTARA, Kamis (5/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi, margin bunga bersih (net interest margin/NIM) bank umum saat ini relatif tinggi, yakni 5,3 persen. Bahkan, lebih tinggi dibandingkan NIM perbankan di negara-negara di Asia Tenggara yang berkisar 1 persen-2 persen.
Ini berarti, masih tingginya tingkat bunga kredit di dalam negeri. Padahal, Bank Indonesia dalam dua bulan terakhir telah menurunkan tingkat suku bunga acuan dari sebelumnya 4,75 persen menjadi 4,25 persen.
Apalagi, kinerja perbankan nasional juga dinilai membaik yang tercermin dari rasio kredit bermasalah yang mulai landai, yaitu dari 3,2 persen menjadi 3 persen pada Juli 2017.
Tak cuma itu, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) bank umum juga relatif baik, yaitu 23 persen. Dengan ROA 2,5 persen, dan BOPO di level 79 persen.
(bir)