Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menegaskan tidak ada rencana penjualan perusahaan pelat merah. Hal itu disampaikan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat mewakili Menteri BUMN Rini Soemarno dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Selasa (10/10).
"Kementerian BUMN menegaskan bahwa sampai dengan saat ini tidak ada rencana penjualan BUMN," ujar Airlangga.
Kalaupun ada rencana penjualan BUMN, lanjut Airlangga, prosesnya akan melalui proses privatisasi sesuai dengan undang-undang dan ketentuan yang berlaku.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, alih-alih menjual BUMN, rencananya tahun ini akan ada empat anak perusahaan BUMN yang bakal menawarkan saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BUMN).
Keempat anak perusahaan yang siap melantai di pasar modal itu antara lain PT GMF Aeroasia dengan target tambahan modal Rp1,13 triliun, PT PP Presisi Rp3 triliun, PT Wika Gedung Rp3 triliun, dan IPC Marine Service Rp2,5 triliun.
GMF Aeroservice telah melakukan pencatatan saham perdana di BEI hari ini, Selasa (10/10). Kemudian, PP Presisi saat ini sedang dalam proses bookbuilding. Sementara itu, Wika Gedung dan IPC Marine Service masih dalam proses registrasi II di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta BUMN menjual atau menggabungkan
(merger) anak dan cucu usahanya yang tidak sesuai dengan inti bisnis induk usahanya. Disebutkan Jokowi, jumlah BUMN saat ini mencapai sekitar 118 perusahaan. Namun, anak dan cucu usahanya hampir mencapai 800 perusahaan.