Musi Banyuasin, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan petani sawit di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, agar tak menggunakan modal dari pemerintah untuk belanja barang pribadi dan hanya sekadar bergaya.
Jokowi bercerita, petani seringkali menggadaikan sertifikat lahan yang telah diberikan pemerintah untuk mendapatkan pinjaman. Setelah itu, setengah dari dana pinjaman tersebut digunakan untuk membeli keinginan pribadi, seperti sepeda motor.
"Dapat Rp30 juta, kemudian Rp15 juta beli sepeda motor. Banyaknya begitu. Biar gagah. Lalu 6 bulan hilang nih sertifikat. Jangan seperti itu ya," kata Jokowi di Musi Banyuasin, Jumat (13/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi sebenarnya tidak mempermasalahkan jika petani menggadaikan surat sertifikat itu untuk mendapatkan dana tunai. Asalkan, petani tersebut memutar kembali dana yang diraih sebagai modal usaha.
"Nah nanti kalau ada keuntungan Rp10 juta-Rp15 juta tabung, dipakai tidak masalah. Silahkan beli mobil," tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga membagikan sertifikat tanah perkebunan sawit kepada 1.300 petani dan secara resmi membuka peremajaan (
replanting) perkebunan sawit di Musi Banyuasin dengan luas lahan sekitar 4.400 hektare (ha).
Pemerintah berharap seluruh petani dapat memanfaatkan bantuan yang diberikan pemerintah dengan maksimal. Melalui peremajaan ini, Jokowi mengklaim, tanaman akan menghasilkan lebih banyak minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO).
Bila saat ini rata-rata hanya menghasilkan 2,5 ton CPO per ha, maka dengan pemberian bibit baru diproyeksi dapat menyentuh 8 ton CPO untuk setiap ha.
Dalam hal ini, pemerintah juga memberikan benih jagung sebagai tanaman tumpang sari di perkebunan sawit. Tak hanya itu, pemerintah juga sekaligus membagikan benih komoditas perkebunan lainnya yang dianggap strategis.