Trade Expo Hari Keempat Raup Kontrak Dagang Rp680 M

CNN Indonesia
Sabtu, 14 Okt 2017 01:31 WIB
Trade Expo Indonesia (TEI) 2017 pada hari ketiga dan keempat (13 dan 14 Oktober 2017) diproyeksi menghasilkan kontrak dagang internasional US$52,35 Juta.
Ilustrasi. (Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Perhelatan Trade Expo Indonesia (TEI) 2017 pada hari ketiga dan keempat (13 dan 14 Oktober 2017) diproyeksi akan menghasilkan nilai kontrak dagang internasional sebesar US$52,35 juta atau setara Rp680,55 miliar.

Menteri Perdagangan Republik Indonesia Enggartiasto Lukita memaparkan, pameran perdagangan TEI 2017 mendatangkan sejumlah kesepakatan transaksi dagang antara pengusaha Indonesia dan luar negeri.

Pada hari kedua, Kamis (12/10) kemarin, TEI 2017 telah menghasilkan 24 nota kesempahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang ditandatangani oleh 12 negara, dan menghasilkan transaksi kerja sama dagang sebesar Rp2,05 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Penandatangan perjanjian lebih banyak diminati oleh pasar - pasar baru dunia, seperti Afrika dan Timur Tengah.

Menurut dia, penandatangan beberapa MoU meningkatkan berbagai komoditas di Indonesia, seperti minyak kelapa sawit (CPO), kertas, makanan minuman, dan juga tekstil.

Keberhasilan Indonesia menggandeng pasar-pasar baru dianggap merupakan hasil dari Indonesian Trade Promotion Center (IPTC) dan Atase Perdagangan (ATDAG) Indonesia sebagai perwakilan perdagangan dan bisnis yang selalu aktif di negara - negara tersebut.

Ia juga menyatakan, perhelatan TEI ini mampu memberikan angin segar bagi usaha-usaha yang tergabung dalam acara tersebut. Tingkat partisipannya sendiri sudah mencapai lebih dari 1.100 partisipan.

Enggartiasto melihat adanya pergeseran perilaku para pembeli yang datang dengan istilah yang ia sebut sebagai pembeli sungguhan atau real buyer. Pasalnya, pembeli sudah datang dengan biaya sendiri, berbeda dengan perhelatan TEI tahun lalu yang masih didanai oleh anggaran pemerintah.

Pada hari pertama, perhelatan TEI ke-32 tersebut telah mencatatkan transaksi MoU mencapai lebih dari Rp 1 triliun.

"Kemarin sebenarnya sudah ada US$ 16 Juta,tapi di luar itu yang masih sudah direkam mencapai lebih dari Rp 1 triliun yang ada transaksinya, dan ini terus berkembang," ujarnya.

Sampai akhir pameran, kementerian menargetkan transaksi perdagangan bisa mencapai US$ 1,1 miliar, atau lebih tinggi dari tahun lalu yang hanya US$1,02 Miliar.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER