Jakarta, CNN Indonesia -- PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI) bakal menerbitkan saham baru melalui skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau
rights issue sebanyak-banyaknya 5 miliar lembar saham dengan nilai nominal Rp25 per saham.
Perusahaan berpotensi meraup dana hingga Rp7 triliun jika menggunakan harga penutupan kemarin, sebesar Rp1.410 per saham. Namun, bila berdasarkan nominal saham Rp25 per saham, maka perusahaan hanya akan mendapatkan dana segar sebesar Rp125 miliar.
Dalam prospektus perusahaan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), sebagian besar raihan dana tersebut akan digunakan untuk mengakuisisi 51 persen saham PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Setidaknya, perusahaan membutuhkan dana sebesar Rp4,5 triliun untuk menjadi pemegang saham mayoritas di perusahaan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut manajemen menjelaskan, proses akuisisi Bank Muamalat sendiri akan dilakukan sebelum Minna Padi merilis
rights issue. Selain itu, sisa dana
rights issue juga akan dipakai untuk melakukan investasi di perusahaan lain dan modal kerja perusahaan atau anak usaha.
"Informasi final sehubungan dengan penggunaan dana akan diungkapkan dalam prospektus yang diterbitkan dalam rangka penambahan modal dengan memberikan HMETD yang akan disediakan kepada pemegang saham pada waktunya," tulis manajemen dalam keterbukaan informasi kepada BEI, dikutip Senin (16/10).
Jika sesuai rencana, maka penambahan modal ini akan dilangsungkan pada kuartal II tahun depan. Tepatnya, Minna Padi akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 22 November 2017 untuk meminta restu kepada pemegang saham.
Setelah itu, manajemen akan mengajukan pernyataan pendaftaran dalam rangka penambahan modal dengan menerbitkan
rights issue. Bila mengacu pada ketentuan yang berlaku, maka jangka waktu antara pelaksanaan RUPSLB hingga terbitnya efektif pernyataan pendaftaran
rights issue tidak lebih dari 12 bulan.
Sementara, perusahaan telah menandatangani perjanjian pengambilan saham Bank Muamalat dengan bertindak menjadi pembeli siaga atas penerbitan rights issue yang dilakukan oleh Bank Muamalat.
Rights issue yang digelar oleh Minna Padi diklaim bakal berdampak positif pada struktur modal perusahaan. Selain itu, jumlah saham beredar perusahaan pun iku tumbuh sehingga dapat meningkatkan likuiditas pasar.
Minna Padi mencatat, jumlah saham beredar saat ini sebanyak 32 miliar lembar. Nantinya, jumlah saham beredar akan bertambah menjadi 800 miliar lembar setelah penerbitan
rights issue.